Fimela.com, Jakarta Pergelaran Oscar 2016 kembali menyedot perhatian publik setelah isu rasial dalam daftar nominasi. Kali ini adalah tentang goodie bags atau isi tas yang akan dibagikan untuk 25 nominator Oscar 2016. Bukan saja bernilai sangat besar, ada 43 macam hadiah dalam goodie bags dan salah satunya berisi benda ‘nakal’.
Seperti dilansir dariTheGuardian, satu buahgoodiebagsOscar 2016 bernilai 200 ribuUSD atau sekitar Rp 2,6 miliar. Padahal di tahun lalu nilainya ‘hanya’ sekitar 120 ribuUSD.
Isinya sendiri bermacam-macam, mulai dari voucher jalan-jalan ke berbagai negara, menginap di sejumlah hotel mewah, sewa mobil mewah gratis selama sebulan, klinik kecantikan dan kebugaran ada juga mainan seks untuk wanita.
Baca Juga
- Dimas Anggara Bersyukur Film London Love Story Sukses Tayang di Bioskop
- Ariel NOAH Tentang Joey Alexander dan Agnes Monica
- Penjualan Fisik Lesu, Eva Celia Tetap Pede
Ada voucher menginap tiga malam di Golden Door resort California, Grand Hotel Tremezzo Italia, sampai perjalanan VIP ke Israel. Selain itu, ada juga Vampire Breast Lift Treatment yang digunakan untuk memperbesar payudara dan paket operasi plastik.
Dari 43 jenis hadiah tersebut, yang termahal adalah paket liburan ke Israel senilai 55 ribu USD dan Jepang sebesar 54 ribu USD. Hadiah mewah ini hanya diperuntukkan untuk para nominator di kategori akting dan penyutradaraan, yaitu Sutradara Terbaik, Aktor Utama Terbaik, Aktris Utama Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik dan Aktris Pendukung Terbaik.
Namun, tagline ‘Everyone Wins at the Oscars! Nominee Gift Bags’ yang dikeluarkan oleh pihak produksi hadiah, Distinctive Assets, ini membuat pihak Oscar keberatan. Apalagi Distinctive Assets juga menggandakan barang-barang tersebut dan membuatnya seolah-olah merupakan produks resmi dari Oscar.
Sambil menunggu apakah masalah ini akan dibawa ke jalur hukum, untuk sementara ini para nominator Oscar 2016 tentu berharap akan tetap mendapatkan tas hadiah mewah tersebut. Ajang Oscar 2016 akan berlangsung di Dolby Theater, Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat, pada 28 Februari mendatang.