Fimela.com, Jakarta Pada saat mengandung, Julie Gallagher (28) seorang ibu asal Glasgow, Skotlandia harus menerima kenyataan pahit tentang bayi di dalam rahimnya. Bayinya, yang lantas dinamai Jordan ternyata mengalami gangguan pertumbuhan. The Sun menulis, melalu tes MRI, diketahui kepala Jordan ukurannya hanya setengah dari pada yang seharusnya. Karena kondisi ini, dokter mendiagnosa Jordan mengidap abolar HPE.
Baca Juga
Dilansir dari The Sun, Abolar HPE merupakan jenis paling parah HPE yang di mana otak tetap menyatu dan tidak terbelah dua menjadi otak kanan dan kiri. Anak yang mengidap Abolar HPE ini akan memiliki gangguan dan kesulitan pada saat belajar. Selain itu, dokter juga memperingatkan, Jordan akan mengalami 'kerusakan' wajah.
Kondisi ini sangat jarang. Karena itu, tidak ada spesialis yang bisa menangani kondisi Jordan. Dokter mengatakan harapan hidup Jordan hanya 3 persen. Menghadapi kondisi yang sangat sulit tentu saja membuat Julie bingung dan tak tahu harus melakukan apa. Namun, tulis The Sun, Julie akhirnya memutuskan untuk tetap meneruskan masa kehamilannya dan berjuang membesarkan Jorda.
Bersama pasangannya, Alistair (32), mereka bersama-sama berjuang hingga Jordan lahir di unit bersalin Glasgow. Jordan terlahir dengan choanal atresie yang membuatnya tidak bisa napas lewat hidung. Hal ini tentu membuat Jordan kesulitan pada saat makan. Kesedihan kembali datang pada Maret tahun lalu. Para dokter menemukan bahwa Jordan alergi terhadap susu sapi. Tak lama, Jordan beberapa kali kejang.
Kondisi Jordan yang tidak semakin baik ini, tulis The Sun, membuat dokter mewanti-wanti Julie dan pasangannya untuk bersiap karena kemungkinan besar ada banyak masalah yang lebih sulit diatasi di masa depan. Meskipun begitu, Julie dan Alistair tak pernah menyerah membantu Jordan agar bisa tumbuh. Kini Jordan berhasil tumbuh dengan lebih stabil dari sebelumnya. Bahkan bayi yang kuat ini telah merayakan ulang tahun pertamanya Desember tahun lalu.