Zootopia, Film Animasi Tentang Kerukunan Mamalia

Puput Puji Lestari diperbarui 18 Feb 2016, 11:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Walt Disney Animation Studios kembali menayangkan film animasi petualangan bernuansa komedi berjudul Zootopia. Film ini mengkisahkan kota metropolis yang lain dari yang lain. Dihuni oleh mamalia dari gajah besar hingga tikus kecil, semua hewan dapat menjadi apa saja yang mereka inginkan di Zootopia.

Sebagai bagian dari komitmen Disney dalam memproduksi film berkualitas untuk semua umur, Zootopia yang disutradai oleh Byron Howard dan Rich Moore, serta diproduseri oleh Clark Spencer dapat disaksikan di bioskop-bioskop kesayangan Anda mulai tanggal 17 Februari 2016, dalam 2D dan Digital 3D.

Zootopia turut merayakan 92 tahun sejarah Walt Disney Animation Studios yang telah menciptakan warisan legenda mengenai film dengan hewan yang dapat berbicara – dari debut Mickey Mouse dalam Steamboat Willie, Bambi, Dumbo, Jungle Book, hingga The Lion King.

Film ini menceritakan tentang kehidupan metropolis mamalia dengan beragam budaya. Dari Sahara Square yang mewah untuk para hewan gurun, Tundratown yang dihuni oleh beruang dan rusa kutub, Rainforest Distric yang panas dan lembab, Little Rodentia yang dihuni oleh mamalia terkecil dan Bunnyburrow yang dipenuhi oleh jutaan kelinci serta Savanna Central yang merupakan pusat kota di mana semua mamalia dari setiap lingkungan datang dan tinggal bersama.

Kisahnya tentanng dua karakter utama, Judy Hopps sang kelinci dan Nick Wilde sang rubah. Judy merupakan kelinci pertama yang bergabung dalam kepolisian serta mengambil bagian dalam memecahkan sebuah kasus, iapun harus bekerja sama dengan si rubah penipu, Nick untuk memecahkan misteri.



Menurut sutradara Byron Howard, “Komedi adalah aspek penting yang menjadikan Zootopia dapat dinikmati oleh segala usia. Salah satunya adalah perpaduan dan interaksi antara Judy dan Nick yang pada dasarnya merupakan musuh alami,” ujar Byron melalui rilis kepada Bintang.com, Rabu (16/2/2016).