Film Kalam Kalam Langit Mengajak Penonton Mendalami Al Quran

Puput Puji Lestari diperbarui 18 Feb 2016, 13:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Putaar Films Production kembali memproduksi film inspiratif. Kali ini film Kalam Kalam Langit yang dibintangi Dimas Seto, Ibnu Jamil, dan Elyzia Mulachela ini mengisahkan perjuangan seorang anak yang ingin mengikuti perlombaan MTQ namun selalu dicegah oleh ayahnya.

Bisa membaca Al-Qur’an dan mengikuti MTQ adalah cita-cita Jafar sejak kecil. Ia ingin seperti Ibunya, seorang penghafal Qur’an dan pemenang MTQ nasional. Keinginan itu selalu ditentang oleh Ayah Jafar yang menganggap lomba-lomba membaca Al-Qur’an itu lebih banyak buruknya daripada bagusnya. Pengalaman ayah Jafar yang pahit dengan makelar-makelar MTQ yang mencurangi di setiap lomba yang membuatnya membulatkan niatnya untuk menjauhkan keluarganya dari MTQ, walaupun itu juga artinya Ibu Jafar harus terpaksa mengundurkan diri.

Semasa kecil Jafar pernah menjuarai MTQ tingkat Madrasah, ayahnya murka dan membanting pialanya hingga berkeping-keping. Dengan bantuan ibunya dan Ustadz Rais, Jafar bias masuk ke sebuah pondok sederhana. Sebenarnya ayahnya tidak setuju tapi Jafar janji untuk menjauhi MTQ, akhirnya ayahnya mengijinkan Jafar ke pondok apalagi setelah Ibunya meninggal karena sakit.

Di pondok pesantren itulah Jafar akhirnya bisa menjadi assisten Ustadz Rais dan bias tinggal gratis di salah satu kamar yang sebenarnya untuk Ustadz Rais. Dengan tinggal di pesantren Jafar menjadi semakin dekat dengan Anisa teman semasa kecilnya di madrasah dan Azizah, seorang gadis puteri pemilik pesantren. Setiap pagi Jafar selalu berusaha lewat depan rumah Azizah hanya untuk menyapanya.

Ustadz Syatori adalah seorang pemenang MTQ tingkat pesantren, hampir setiap kali MTQ tingkat pesantren diadakan, Ustadz Syatori selalu bisa menjadi juaranya. Meskipun banyak yang megetahui kecurangan Ustadz Syatori tapi banyak yang memilih diam. Ustadz Syatori juga berusaha mendekati Azizah dengan member hadiah-hadiah pada Ummi dan keluarganya juga untuk Kyai Khumaedi pemilik pesantren tersebut.

Hingga suatu hari Ustadz Rais meminta Jafar kembali mengikuti seleksi MTQ, Jafar sebenarnya menolak ide tersebut hanya saja Ia sedikit terbakar melihat Ustadz Syatori dengan mudahnya mendekati Azizah. Jafar pun bersedia mengikuti seleksi MTQ, untuk itu Jafar harus rajin berlatih.

"Kami ingin memmperlihatkan keindahan Alquran. Tema cinta tetap kami selipkan. Tapi cintanya ala anak pesantren. Syuting di Lombok selama 12 harin" ujar Dhoni Ramadhan, Produser Putaar Films usai preview trailer film Kalam Kalam Langit di PPHUI, Kuningan, Jaksel.

Jafar dan Azizah sebenarnya sadar kalau mereka saling menyukai satu sama lainnya, hanya kehidupan pesantren tidak memperbolehkan untuk menjalin kasih. Karena itulah, lewat di depan rumah Azizah adalah sebuah kemewahan tersendiri bagi Jafar. Apalagi bias melihat Azizah berjalan dari rumah menuju ke pesantren puteri.

Anisa sebenarnya juga menaruh hati pada Jafar, Ia menyembunyikan perasaannya sejak lama sekali. Sejak Ia membiarkan Jafar menggantikannya di lomba MTQ antar madrasah Ibtidaiyah tapi seperti Azizah, Anisa juga tidak berani mengutarakan perasaannya pada Jafar.


Seperti biasanya Kyai Khumaedi selalu memeriksa pondok pesantrennya, secara tak sengaja Ia mendengar suara mengaji dari kamar para ustdaz. Kyai Khumaedi mengira itu suara Syatori, ternyata Jafar yang sedang mengaji. Kyai Khumaedi meminta Jafar mengikuti MTQ. Tentu saja hal ini membuat ustadz-ustadz yang selama ini diberikan keuntungan oleh ustadz Syatori banyak yang protes. Mereka memasalahkan Jafar yang tak pernah ikut seleksi. Marah karena dianggap dirinya tak layak mengikuti MTQ, Jafar ke mushola pondok dan mulai melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Suara Jafar terdengar hingga kamar-kamar santri, semua terkejut dan takjub, Jafar yang selama ini pendiam ternyata memiliki suara emas.

Sangking bangganya, Kyai Khumaedi meminta Jafar untuk dating setiap malam untuk Ia bombing khusus. Tetapi berita buruk dating dari kampong, Ayah Jafar jatuh sakit dan Jafar harus pulang. Ayah Jafar memang sakit-sakitan tapi kali ini bertambah parah dengan sering tak sadarkan diri. Dokter menyarankan untuk di bawa ke rumah sakit tapi Jafar tak punya uang. Anisa mencoba mencari pertolongan di Ustadz Syatori yang langsung mengambil kesempatan dengan memberikan uang asal Jafar tak ikut MTQ.