LGBT Marak di Indonesia, Mensos Khawatir Ada Rekayasa Sosial

Karla Farhana diperbarui 17 Feb 2016, 08:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Isu maraknya Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgendeer (LGBT) di Indonesia semakin membuat panas sebagian masyarakat. Mengenai penerimaan, cara pandang, dan sikap kaum heteroseksual terhadap kaum LGBT pun akhirnya menuai kontroversi. Sebagian masyarakat menilai LGBT bukan 'penyakit sosial' tetapi 'hak asasi manusia' sebagai Warga Negara. 

Isu ini semakin memanas dan akhirnya membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga ikut buka suara mengenai fenomena ini. Dia khawatir, ada upaya sistematis dari kelompok tersebut dan fenomena ini merupakan bagian dari rekayasa sosial. Pasalnya, seperti dikutip dari Liputan6, dia mengatakan sasaran kaum LGBT merupakan anak-anak di bawah umur dan berasa dari keluarga kurang mampu. 

"Ada yang karena lingkungan, bahkan sebulan lalu saya datang ke Lombok dan ada yang mensasar anak-anak SMP kurang mampu, dikasih gift (hadiah)," kata Khofifah di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/2), kepada Liputan6.

Khofifah melanjutkan, dua minggu setelah diberi hadiah, anak-anak di Lombok itu lantas berubah perilakunya hanya dalam waktu singkat. Mereka mulai bertingkah sesuai dengan lawan jenisnya. "Dua minggu setelah itu laki-laki sudah berbeda, mereka pakai lipstik, dalam waktu sangat singkat. Ada yang sepertinya mensasar anak-anak kurang mampu, yang tadinya tidak ada indiksasi. (Pengaruh) lingkungan signifikan," ungkapnya kepada media yang sama. 

Tingkah laku mereka yang berubah karena lingkungan ini, kata Khofifah dalam sebuah sesi wawancara di salah satu stasiun televisi swasta, perkaranya akan menjadi sangat berat. Sementara itu, menurut Khofifah, ada juga sebagian orang yang terlahir dengan alat kelamin ganda.

"(LGBT) terlahir dalam terminologi. Ada yang namanya khunsa. Khunsa itu mereka yang terlahir dengan dua jenis kelamin. Pada posisi seperti ini peran keluarga menjadi sangat penting untuk melakukan deteksi kecenderungannya ini ke arah yang mana, yang dominan," katanya seperti yang ditayangkan stasiun televisi swasta tersebut, pada Selasa (16/2). 

What's On Fimela