Fimela.com, Jakarta 'Menjelma' sebagai perempuan suku primitif asal Etiopia dan Kenya, Boglarka Balogh menyebarkan sederet potret yang sudah diedit secara online. Perbuatan perempuan yang mendeskripsikan dirinya sebagai jurnalis dan pengacara hak asasi manusia ini sontak menimbulkan kontroversi.
Berbicara kepada Femail, Boglarka mengaku, reaksi yang ditunjukkan olehnya merupakan upaya untuk mengubah berbagai hal negatif dari ketidaktahuan juga rasa bersalah dari masa lalu dan sejarah. Meski demikian, seperti dilansir Daily Mail, sederet potret yang diunggah perempuan asal Hungaria itu diasumsikan sebagai adaptasi dari 'muka hitam'.
Baca Juga
Seperti dilansir Daily Mail, perempuan berusia 34 tahun ini menuturkan, ia tak pernah membayangkan bahwa proyek yang dikerjakannya menyentuh isu-isu sensitif. Padahal tujuan lain akan perbuatan Boglarka adalah hendak menunjukkan kecantikan dalam cara berbeda.
Bukan hanya kritik yang menghiasi 'transformasi' itu, Boglarka juga menuturkan bahwa karyanya mendapat banyak pujian dari sebagian pihak. Mengunggah atrikel asli di Bored Panda pada 27 Desember, konten yang memuat berbagai informasi tentang suku primitif itu sekarang sudah dihapus.
"Niatku 100% tulus untuk proyek ini. Menjadi seorang pengacara hak asasi manusia dan jurnalis membuatku sedikit-banyak tahu soal rasisme dan isu serupa," tuturnya seperti diwartakan Daily Mail. Sebelum dihapus, unggahan Boglarka ini sudah dilihat lebih dari 212.000 kali.