Pembahasan itu menuai Pro dan kontra dari pelaku industri film. Jika terjadi, maka akan ada pemodal asing yang masuk ke Indonesia. (Dezmond Manullang/Bintang.com)
Berdasarkan data, dalam kurun 5 tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat rendah. Perkembangannya hanya mencapai 13 persen. (Dezmond Manullang/Bintang.com)
Faktor investasi diperkirakan menjadi penyebab tumbuhnya perfilman nasional yang melambat. (Dezmond Manullang/Bintang.com)
Yang mendukung salah satunya Manoj Punjabi, CEO MD Pictures yang menyanyangkan kenapa DNI tidak dibuka dari dulu. (Dezmond Manullang/Bintang.com)
"Selama ini di Indonesia hanya ada 1117 layar bioskop. Bila ingin menguntungkan film Indonesia kalau ada investor asing yang mau buka bioskop. " kata Manoj Punjabi, di Gedung PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/2). (Dezmond Manullang/Bintang.com)
Sutradara, penulis skenario dan produser Joko Anwar menilai, dengan masuknya investasi asing, maka film Indonesia semakin beragam temanya. (Dezmond Manullang/Bintang.com)
Sutradara Hanung Bramantyo mendukung demi kepentingan ekonomi Indonesia. Dengan begitu, ia bisa bekerja sama dengan produser dan sineas luar negeri. Dan film Indonesia menjadi lebih baik lagi. (Dezmond Manullang/Bintang.com)