Fimela.com, Jakarta Film Indonesia kurang mendapat tempat di negeri sendiri karena terbatasnya layar yang memutar film Indonesia. Keberadaan bioskop juga terbatas di kota besar sehingga distribusi film tidak maksimal. Terpinggirkannya film produksi anak negeri akhirnya berimbas pada jumlah produksi atau pertumbuhan industri film nasional setiap tahunnya. Sebagai produser, Marcella Zalianty mengkhawatirkan hal tersebut.
Tercatat, selama 5 tahun pertumbuhan film hanya mencapai 13 persen saja. Sebuah angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, China, apalagi Jepang. "Selama ini yang paling besar kendalanya adalah kita kekurangan layar. Pertumbuhan hanya 13 persen. Lima tahun ini secara keseluruhan film Indonesia hanya mendapatkan kira-kira 20 persen jam tayang," kata Marcella Zalianty di Gedung PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/2).
Baca Juga
- Mesranya Pelukan Shahrukh Khan untuk Kajol
- Justin Bieber Mantap 'Jungkalkan' Adele di Bintang Top 10 Weekly
- Tersenggol, Sarah - Nassar Sempat Tampil Mesra di D'Academy 3
Padahal, menurut istri pebalap Ananda Mikola ini, potensi pertumbuhan para penikmat film sangat besar. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan masyarakat kelas menengah dan jumlah penduduk yang berusia di bawah 30 tahun.
"Artinya perfilman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan sangat besar karena didukung pertumbuhan (masyarakat) kelas menengah dan jumlah penduduk di bawah 30 tahun," ujar Marcella.
Sebagai insan film, ia berharap agar pemerintah tidak mengharamkan para investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia terutama dalam bidang industri perfilman. Jika menilik pada negara-negara Asia lainnya, maka Indonesia sudah tertinggal.
"Dengan akses investasi asing ini akan membantu pelaku perfilman memperbesar kapasitas pasar. Dengan menambahkan jumlah layar yang kita sangat perlukan. Dengan penambahan layar ini kebutuhan film lokal tentunya otomatis meningkat secara kualitas atau kuantitas. Kalau ga dibuka, kita akan tertinggal," imbuhnya.
Di lain pihak, adanya investor asing yang bekerjasama dengan sineas tanah air akan bisa membawa nama Indonesia ke kancah internasional. "Diharapkan seperti itu. Transfer teknologi dan lain sebagainya juga. Dan harapannya tentunya juga investasi asing ini akan memberikan akses film lokal (didistribusi) ke luar negeri," tandas Marcella Zalianty.