Fimela.com, Jakarta Nama besar Christine Hakim diakui sebagai punggawa perfilman nasional dengan berbagai pencapaian dan penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri. Aktingnya luar biasa karena didukung dengan penghayatan maksimal. Tak heran ketika film produksi Hollywood berjudul Eat, Pray, Love menggandengnya untuk beradu akting dengan American Sweetheart, Julia Roberts.
Oleh tim produksi maupun pemeran lain, Christine sering dijadikan penyemangat untuk melakukan yang terbaik. "Saya selalu bersyukur dan berterima kasih kalau saya dianggap bisa memberikan energi untuk semua," kata Christine Hakim saat ditemui di kediamannya, kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (4/2) malam.
Baca Juga
- Debut Single, Billy Syahputra Bermain 'Pantun Cinta'
- Zayn Malik Rilis 'Pillowtalk', Lagi
- Debut Sutradara, Ernest Prakasa 'Teler'
Tak terkecuali dalam film Silet di Belantara Digoel Papua. Peraih 5 Piala Citra ini akan tetap memberikan kualitas terbaiknya sebagai ibu dari dokter di Papua yang rela mengorbankan kepentingan dirinya untuk orang lain.
"Saya akan jadi ibunda dokter John, saya selalu berusaha jaga kualitas, bukan hanya dibutuhkan untuk berperan di depan layar aja, tapi jadi doping untuk tim produksi, saya sangat paham itu," tutur Christine.
Seperti kala dirinya memerankan tokoh wanita pejuang, Cut Nyak Dien, aktris 59 tahun ini sudah mulai bersiap untuk melakukan riset sebagai seorang yang hidup sebagai masyarakat Papua. Tokoh berbeda ini menurutnya sangat memberikan tantangan tersendiri.
"Saya pasti butuh riset, dialek Papua udah mulai terasa. Kesulitan tentu kita mainkan tokoh orang daerah, waktu perankan Cut Nyak Dien saya pelajari dialek bahasanya sampai satu tahun. Nah, sekarang ini saya sudah mulai riset gimana enaknya, saya ingin perankan tokoh yang berbeda," tandas Christine Hakim.