Band asal Yogyakarta ini baru saja merilis penutup trilogi single mereka yang bernama Trilogi 18 November. The Rain juga akan merilis sebuah album baru sebagai bukti eksistensi mereka berkarya di industri musik Indonesia. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Ditemui di kantor redaksi Bintang.com di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat pada Senin (10/1/2016) lalu, The Rain menceritakan bagaimana trilogi single menjadi cara mereka dalam menceritakan getirnya kehidupan. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Sejak tahun 2013, The Rain merilis single di setiap tanggal 18 November. Pertama berjudul ‘Terlatih Patah Hati’, sekuelnya berjudul ‘Gagal Bersembunyi’ dan yang terakhir ditutup dengan single ‘Penawar Letih’. (Febio Hernanto/Bintang.com)
The Rain mengakui jika ketiga single tersebut tema besarnya berurutan. Dalam tiga single tersebut, The Rain lebih menertawakan hidup yang getir, jika sebelumnya dikenal dengan lagu-lagu galau. (Febio Hernanto/Bintang.com)
“Kita lebih menertawakan hidup yang getir. Sebenarnya ceritanya tetap getir sih, ketiga-tiganya sebenarnya ceritanya tetap getir, ga ada yang ceritanya bahagia banget. Tapi di trilogi ini kami coba buat bahagia.” jelas mereka. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Masing-masing single memiliki ceritanya tersendiri, intinya tiga single tersebut melihat sisi terang dari keadaan yang suram. The Rain mengubah sudut pandang mereka di tiga single ini. (Febio Hernanto/Bintang.com)
The Rain merasakan benang merah dari trilogi single yang telah mereka rilis, diakuinya jika Berkat trilogi ini kita jadi makin semangat rilis lagu yang mengangkat sisi terang dari hal-hal yang suram. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Setelah merilis single, The Rain berencana untuk membuat album. Di album baru nanti tentu aka nada tiga single dari trilogi single yang telah dirilis. The Rain memiliki rencana untuk rilis 12 lagu di album barunya. (Febio Hernanto/Bintang.com)