Film ‘Ngenest’ merupakan debut komika berwajah oriental ini dalam menjadi sutradara. Tentunya bukanlah hal yang mudah saat pertama kali menjadi sutradara, ia bahkan sempat menolak tawaran tersebut. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Ditemui di kantor redaksi Bintang.com di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu, Ernest Prakasa mengaku capek dan teler saat menjalani debut sebagai sutradara sekaligus pemain. (Febio Hernanto/Bintang.com)
“Yang pasti capek dan teler juga sih, karena selain harus jadi sutradara saya tampil di layar sekitar 70 persen. Jadi benar-benar menguras fisik dan mental karena harus kerja dari pagi sampai malam,” aku Ernest Prakasa. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Ayah dua anak ini bahkan sampai kehilangan berat badan hingga 3 kg selama proses pembuatan film ‘Ngenest’. Menurutnya ini merupakan pekerjaan terberat yang pernah dijalaninya, terlebih ini merupakan kali pertama bagi Ernest. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Meski mengaku lelah menjalani beberapa tugas sekaligus, menjadi sutradara sekaligus pemain, juara 3 program Stand Up Comedy Indonesia ini melihatnya sebagai proses pembelajaran. Proses syuting pun diakuinya berjalan lancar. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Pertama kali menjadi sutradara tentunya memberi banyak pengalaman bagi Ernest Prakasa. Pengalaman berharganya ia dapat mulai dari persiapan, lalu proses syuting sampai pasca-produksi. (Febio Hernanto/Bintang.com)
“Saking banyaknya pengalaman yang didapat, jadi pengin syuting lagi biar bisa menerapkan pengalaman itu di proyek lainnya. Dari sisi naskah, juga tambah pengalaman dan wawasan.” ujar pemeran ‘Comic 8: Casino Kings-Part 1’ ini. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Menjadi sutradara, Ernest Prakasa banyak belajar dari buku serta banyak bertanya dengan teman yang berpengalaman. Monty Tiwa, Anggy Umbara, serta Raditya Dika menjadi pembelajaran Ernest untuk menambah pengalaman. (Febio Hernanto/Bintang.com)