Film bertema disabilitas ini mengisahkan empat orang remaja tuna netra berjuang hidup dengan keterbatasan yang dimiliki. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Demi mendapatkan hasil yang maksimal, Lola melakukan riset selama setahun. Setelah itu menulis skenario enam bulan dan juga melakukan audisi untuk pemainnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Berat iya memang, saya menghabiskan waktu untuk film ini demi riset setahun, dari realitas yang saya dapat dalam riset kemudian saya dan Gunawan Rahardjo menulis cerita film ini kurang lebih selama enam bulan." ucap Lola Amaria.(Deki Prayoga/Bintang.com)
Syuting film bulan Mei dan Juni tahun lalu, Lola mencari pemain baru yang pas melalui audisi dibeberapa kota. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Pemain, saya casting yang bukan bisa bermusik, karena isi ceritanya adalah para penyandang disabilitas, saya mau membuat mereka benar-benar dianggap tuna netra." terang Lola. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Dari yang empat terpilih, mereka langsung digembleng selama dua bulan. Keempatnya mendapatkan peran Jingga, Marun, Nila dan Magenta. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Film produksi Lola Amaria Production itu dibintangi oleh artis senior Ray Sahetapi dan Nina Tamam. Selain itu, aktor muda berbakat seperti Hifzane Bob, Hany Valery, Qausar Hy, Aufa Assegaf. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Press screening film ‘Jingga’ di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2016). (Deki Prayoga/Bintang.com)