Suku Baduy, Tradisional di Tengah Arus Modernitas

Asnida Riani diperbarui 01 Feb 2016, 17:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Baduy merupakan salah satu suku dengan banyak sisi. Merupakan sub etnis dari suku Sunda, Baduy kerap kali disebut dengan urang kanekes (orang Kanekes). Suku Baduy sendiri terbagi menjadi dua, yakni Baduy Dalam atau Baduy Luar. Masyarakat kanekes bermukim di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak-Rangkasbitung, Banten.

Berbeda dengan 'saudaranya' mau pun masyarakat modern, Baduy Dalam punya aturan ketat terkait tata cara hidup. Mereka benar-benar tak tersentuh kehidupan modern. Meski berada di tengah arus modernitas pulau Jawa, masyarakat Baduy Dalam punya cara hidup serta adat istiadat yang sungguh berbeda.

Mereka sangat memegang teguh budaya dan peraturan adat dari nenek moyang. Termasuk di dalamnya untuk tak tersentuh pendidikan, juga modernisasi dari masyarakat luar. Berbicara menggunakan bahasa Indonesia serta Sunda berdialek Banten-Bandung, Baduy Dalam sama sekali tak bisa membaca mau pun menulis.

Mereka menyampaikan agama serta adat istiadat melalui pembelajaran lisan saja. Begitu pun mengenai pakaian. Pakaian adat suku Baduy Dalam punya warna-warna tertentu. Warna tersebut merupakan simbol asal usul suku Baduy. Warga suku Baduy Dalam biasanya mengenakan baju adat berwarna putih, lengkap dengan ikat kepala. Sedangkan suku Baduy Luar biasa memakai pakaian adat berwarna hitam. (M. Sufyan)