Bukan Cuma Fesyen, Bandung Juga Diburu Pecinta Perangko

Karla Farhana diperbarui 01 Feb 2016, 13:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Generasi sekarang mungkin akan memalingkan muka dan menunjukkan raut tidak tertarik saat seseorang mengajak mereka untuk membicarakan tentang perangko. Jajahan teknologi canggih yang memudahkan seseorang untuk berkirim kabar memang menjadi fenomena yang tak bisa dihindari. Alhasil, anak muda zaman sekarang pun lebih senang untuk membeli smartphone atau tablet ketimbang perangko.

Namun, bagi mereka yang kadung gandrung dengan barang eksotik tersebut, justru akan lebih senang menghamburkan uangnya untuk melengkapi lemari koleksi mereka. Ada beberapa tempat untuk membeli perangko jadul di Bandung. Namun, mungkin yang paling terkenal ialah lapak perangko Pak Maman yang berlokasi di jalan Cilaki No. 73 Bandung. Lebih mudahnya, lapak itu tepat berada di depan kantor pusat PT Pos Indonesia.

Jangan khawatir kalau Pak Maman menjual perangkonya dengan tarif seenaknya. Pasalnya, pria yang beralih profesi setelah pensiun dari PT Pos tersebut selalu berpedoman pada buku katalog APPI (Asosiasi Pedagang Perangko Indonesia) sehingga harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Berbagai macam perangko pun bisa kamu dapatkan di lapak yang buka mulai jam 10 sampai 4 sore itu. Mulai dari yang harganya Rp 500 hingga Rp 2 juta-an.

Kalau kamu membandingkannya dengan harga online, tentu harga dari Pak Maman lebih bisa dipertanggungjawabkan karena ia berpedoman pada katalog resmi tadi. Bila kamu penasaran dengan lapak jual Pak Maman, kamu bisa langsung terjun ke lokasi yang tertera di atas. Lagipula, lapaknya sangat mudah ditemukan karena berupa mobil minibus tahun 1986.

Selain itu, beliau juga sempat bercerita bahwa dunia filateli sempat mengalami pergeseran tren dalam beberapa tahun terakhir. Penggemar perangko sekarang lebih senang mengoleksi perangko yang masih menempel bersama surat ketimbang membeli yang baru. Tren ini sangat berbeda dengan momen di tahun 80-an di mana perangko langka dan yang belum terpakai dapat dihargai hingga puluhan juta.

Sedikit tambahan sebagai penutup, ternyata perangko termahal di Asia berasal dari Indonesia. Perangko bergambar Raja Belanda tersebut dihargai dengan mahar hingga 20 milyar. Sayangnya, pemilik perangko tersebut adalah orang luar negeri berkewarganegaraan Singapura, yakni Tay Peng Hian, yang juga menjabat sebagai presiden federasi filateli internasional. (M. Sufyan)