Fimela.com, Jakarta Maraknya aksi begal dalam beberapa bulan terakhir, rupanya mendapat perhatian yang serius dari Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung. Untuk memberikan rasa aman sekaligus meningkatkan kinerja pihak kepolisian, beliau pun meluncurkan aplikasi anti begal bernama ‘Tombol Panik’. Tentu saja beliau tidak sendirian saat merancang aplikasi tersebut; beliau menggandeng provider Telkomsel agar perangkat ini bisa berjalan semestinya.
Baca Juga
Ditemui di lokasi launching, Ridwan Kamil mengatakan bahwa aplikasi ini sangat mudah digunakan, yakni tinggal memencet layar SOS sebanyak tiga kali dan seketika itu juga alarm di gedung BCC (Bandung Command Center) akan berbunyi, kemudian petugas kepolisian terdekat akan langsung menyambangi lokasi kejadian. Selain itu, kamu juga akan terhubung dengan nomor ponsel keluarga yang telah kamu daftarkan. Alat ini menggunakan sistem GPS untuk menemukan lokasi tempat kejadian.
Tentu saja sebelumnya kamu harus menginstall dulu perangkat tersebut pada smartphone. Langkah pemasangan ini pun sangat mudah seperti saat kamu melakukan instalasi software lainnya. Setelah selesai, kamu kemudian diwajibkan untuk mendaftar dulu lewat Telkomsel agar semua data bisa disimpan.
Saat berita ini diturunkan, banyak pihak yang langsung memberikan pujian mereka kepada pria lulusan ITB itu. Bagaimana tidak, di saat pejabat lain tidak cukup respons dengan tindak kejahatan yang sudah sangat meresahkan masyarakat tersebut, Ridwan Kamil langsung turun tangan untuk membuat aplikasi darurat. Terobosan ini pun sangat cocok dengan konteks saat ini, yakni sebuah zaman di mana smartphone dimiliki oleh setiap orang.
Walau demikian, kita juga tidak boleh menjadi ceroboh berkat adanya aplikasi tersebut. Sudah menjadi kewajiban kita sendiri untuk menjaga keselamatan diri dan menghindari tempat-tempat berbahaya yang diperkirakan menjadi tempat operasi para begal. Apalagi, dalam beberapa kasus mereka tidak segan-segan untuk melukai korbannya. Oleh sebab itu, menjaga diri sendiri dengan meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian pun wajib kita lakukan.
Sayangnya, aplikasi tersebut belum bisa berfungsi di luar kota Bandung. Kalaupun bisa, itu hanya berjarak 5 km dari perbatasan. Belajar dari inovasi Ridwan Kami yang canggih dan modern ini tentu patut ditunggu gebrakan apa yang akan dilakukan pemimpin lain untuk melindungi warganya. Semoga saja kehadiran aplikasi seperti ini terus bertambah demi meningkatkan keselamatan masyarakat.