Dede 'Manusia Akar' Sempat Bersua dengan 'Lelaki Belalai'

Asnida Riani diperbarui 01 Feb 2016, 07:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi sebagian pihak, kabut duka akan kepergian Dede 'manusia akar' masih enggan menipis. Pada Sabtu (30/1) sekitar pukul 03.30 WIB, pemilik nama lengkap Dede Koswara itu dipanggill sang Ilahi. Kepergian laki-laki yang sudah berjuang melawan kondisi langka di tubuhnya selama hampir 28 tahun itu pun sudah dikonfirmasi pihak rumah sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, tempat Dede sempat dirawat.

Tak hanya berjuang dari penyakit yang dikenal sebagai epidermodysplasia verruciformis, yakni infeksi dari Human Pappiloma Virus (HPV) dalam bentuk paling buruk, laki-laki yang meninggal di usia 46 tahun tersebut juga diserang sederet kelainan organ tubuh, seperti paru-paru, hati, ginjal, dan otak.

Sempat menjalani operasi pengangkatan kutil di hampir seluruh bagian tubuh pada 2008 silam, kisah Dede banyak menginsirasi para pesakit dengan kondisi kelainan tubuh yang hampir serupa, salah satunya Sakim. Seperti dimuat dalam sederet potret yang dipublikasi Getty Images, terlihat Sakim menyambangi Dede di kediamannya di Bandung.

Pada keterangan foto, pertemuan tersebut terjadi pada 18 Desember, 7 tahun lalu. Sebagaimana yang terlihat di sederet potret, pertemuan keduanya diisi dengan berjabat tangan, berbincang, hingga makan bersama. Meski kini informasi akan Sakim seakan lenyap ditelan Bumi, namun 'lelaki belalai' ini sempat membintangi salah satu film dokumenter The Freak Show.

Bukan bersama Dede 'manusia akar', kali ini Sakim mengisi plot film tersebut bersama Esih, Sahi, dan Mamat. Keempatnya sama-sama punya kondisi medis yang bisa dikatakan ekstrem. Berkonsentrasi pada Sakim, laki-laki ini punya kondisi tak normal akibat tumor yang bersarang di hampir seluruh bagian tubuh.

Namun yang paling menyita perhatian tentu tumor di bagian hidung Sakim. Bagaimana tidak? Penyakit itu membuatnya terlihat seperti memiliki belalai. Tak seperti Dede 'manusia akar' yang mendapat perawatan medis, Sakim mengaku lewat film dokumenternya bahwa pihak keluarga tak mengizinkannya untuk mendapat pertolongan dari ahli pengobatan.