Fimela.com, Jakarta Dugaan penganiayaan staf ahli DPR RI yang bernama Dita Aditia Ismawati, menurut Tantowi Yahya lebih baik dibawah ke ranah hukum. Soalnya ini sudah menyangkut urusan pidana. Dita adalah staf ahli dari anggota DPR RI Masinton Pasaribu dari PDI Perjuangan, memang telah melaporkan dugaan penganiayaan yang menimpa dirinya ke Polda Metro Jaya.
"Kita belum tahun siapa yang bersalah dan siapa yang benar dalam persoalan ini. Ada baiknya dibawa ke polisi karena ini sudah menyangkut urusan pidana. Nanti penegak hukum yang akan menyidik dan mengadili. Soalnya sejauh ini banyak sekali versi soal kasus ini. Mana yang benar kita tidak tahu," kata Tantowi saat dihubungi Bintang.com pada Minggu (31/1/2015).
Baca Juga
Sejauh ini, lanjut Tantiwi, ia hanya mengamati pemberitaan yang ada diberbagai media cetak dan elektronik soal kasus ini. Dia berharap agar bisa ditemukan titik terang setelah persoalan diproses oleh penegak hukum. "Negara kita ini kan menjunjung tinggi hukum. Siapa saja yang merasa teraniaya dia berhak melapor ke polisi. Nanti polisi akan melakukan penyidikan. Selanjutkan perkara ini dilimpahkan ke kejaksaan. Dan kalau perkara ini dianggap lengkap akan disidangkan," kata anggota Komisi I DPR RI dari Partai Golkar ini.
Sementara kasus diproses oleh penegak hukum, lanjut pria asal Palembang ini semua pihak harus menerapkan prinsip praduga tidak bersalah. "Jadi jangan dulu kita menghakimi orang yang diduga melakukan penganiayaan. Tunggu penegak hukum melaksanakan tugasnya dulu. Nanti kita semua akan tahu apa hasilnya," katanya.
Selama ini, menurut Tantowi ia tidak pernah bermasalah dengan staf ahli. "Alhamdulillah selama ini saya tidak ada masalah degan staf ahli. Hubungan saya dengan staf ahli profesional. Kita sebagai anggota DPR RI membutuhkan tenaga dan pikiran mereka. Muaranya adalah membuat tugas kita sebagai wakil rakyat menjadi lancar. Ujung-ujungnya rakyat juga yang diuntungkan kalau kerjaan kita yang dibantu staf ahli bagus," katanya.