Fimela.com, Jakarta Kabar tak menyenangkan berhembus dari partai banteng hitam bermoncong putih. Adalah Dita Aditia Ismawati, seorang staf ahli DPR yang melaporkan anggota DPR, Masinton Pasaribu ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait dugaan penganiyaan.
Baca Juga
Seperti yang diwartakan Liputan6, penganiayaan dilakukan Masinton pada Kamis (21/1) malam. Wibi Andrino selaku anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasional Demokrat menjelaskan bahwa Masinton menjemput Dita di Cafe Camden Cikini, Jakarta Pusat, Setelah itu, Masinton pun mengajak Dita untuk berjalan-jalan. Sementara, pemukulan terjadi di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Disinyalir pemukulan tersebut dikarenakan Dita yang berprofesi sebagai Sekretaris Biro Perempuan dan Anak DPW Partai Nasdem DKI tersebut dituduh telah membocorkan rahasia anggota DPR Fraksi PDIP tersebut ke partai NasDem.
Ketika dikonfirmasi Liputan6, Masinton menduga terdapat motif politis di balik penganiayaan yang terjadi dan membantah melakukan pemukulan terhadap staf ahlinya. Ia pun mengungkapkan keanehan terhadap laporan tersebut, "Aku dituduh mukul dia, ini jelas pembunuhan karakter. Karena kejadianya itu tanggal 21 Januari 2016, sudah mau sepuluh hari, terus tiba-tiba melakukan pelaporan ke polisi. Ya aneh," ujar Masinton, Sabtu (30/1).
Masinton menambahkan bahwa selama di mobil Dita bertingkah histeris. Hal tersebut disebabkan oleh alkohol yang sebelumnya ia minum. Mengetahui hal tersebut, Masinton pun diam saja. Namun, tingkah Dita semakin tak terkontrol dan menarik stir mobil ke kiri dan menyebabkan mobil yang mereka kendarai oleng. Rem pun diinjak secara medadak dan tangan sopir Masinton hendak menepis tangan Dita yang menguasai stir mobil. Namun sayang, tepisan tersebut malah mendarat ke wajah Dita.
Melihat Dita yang masih mabuk, Masinton pun memilih diam saja. Tak lama perempuan berusia 27 tahun tersebut turun di kawasan MTH Square dan teriak-teriak. Tidak tega, Masinton pun menawarkan Dita untuk berobat namun wanita tersebut menolak dan menjawab dirinya baik-baik saja dan tak ada darah yang mengalir.