Isu Sensitif, Hanung Bramantyo Siap Hadapi Kontroversi Talak 3

Anto Karibo diperbarui 31 Jan 2016, 05:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Hanung Bramantyo memang tak bisa dilepaskan dengan kontroversi. Beberapa film yang dibesutnya harus berurusan dengan ormas tertentu karena dianggap meresahkan. Dan kali ini, dalam film anyarnya berjudul Talak 3, ia kembali bermain-main dengan sedikit kontroversi.

Dalam film yang diperankan oleh Laudya C. Bella, Vino G. Bastian, dan Reza Rahadian tersebut, Hanung memperlihatkan sisi negatif dari sebuah lembaga negara yaitu Kantor Urusan Agama (KUA). Dalam beberapa adegan satir, para pegawai KUA diperlihatkan sangat dekat dengan korupsi.

Ini pun memancing pertanyaan dari pada wartawan. Sudah siapkah Hanung ketika film ini dianggap melecehkan lembaga negara yaitu KUA? "Kalau soal KUA dan pelecehan, itu soal perspektif ya. Semuanya tergantung dengan sense of humor setiap orang. Tema yang sangat sentitif ini (Talak 3), saya pengen hukum yang sensitif ini dapat tersampaikan ke masyarakat," kata Hanung Bramantyo di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).

Suami Zaskia Adya Mecca ini menegaskan bahwa tak sedikit pun ada niat dari dirinya untuk melecehkan lembaga yang mengurusi pernikahan masyarakat tersebut. Ia justru berharap ketika ada oknum KUA yang seperti penggambaran dalam filmnya, bisa memperbaiki diri.

"Kalau soal pelecehan KUA, kami tidak melecehkan. Karena di akhir ada adegan nikah di KUA dan ada statement bahwa 'KUA membutuhkan orang yang bersih seperti pak Basuki'," ujar Hanung menyebut karakter yang diperankan oleh Dodit Mulyanto, sosok pegawai KUA yang anti korupsi.

Lebih, dalam film ini Hanung dan Ismail Bebith berharap ada pesan yang bisa diambil sebagai pelajaran. Urusan perceraian, seorang laki-laki tak boleh dengan emosi melayangkan talak tiga kepada istrinya. Karena dengan begitu, mereka tak bisa rujuk dengan gampang.

"Saya hanya ingin menjelaskan untuk para pria, jangan asal mengatakan talak hingga 3 kali atau talak tiga," tandas Hanung Bramantyo.