Film 90-an: Baling-Baling Bambu dan Kantong Ajaib Doraemon

Henry Hens diperbarui 29 Jan 2016, 07:56 WIB

Fimela.com, Jakarta Karakter animasi yang satu ini sudah dikenal luas sejak era 90-an di Indonesia. Berasal dari Jepang, Doraemon dikenal di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berawal dari manga (komik khas Jepang), Doraemon semakin populer setelah menjadi serial animasi.

Di Indonesia, serial Doraemon diputar di RCTI sejak era 90-an tiap Minggu pagi. Serial ini ternyata digemar berbagai kalangan dan usia. Walaupun sudah beberapa kali diulang, serial Doraemon masih tetap ditayangkan di televisi sampai sekarang! Bukan hanya serial, Doraemon juga dibuatkan versi film televisi dan film layar lebar.

Yang terakhir adalah Stand By Me Doraemon yang dirilis pada 2014 lalu dan menjadi box office di sejumlah negara. Di Indonesia, Doraemon punya banyak penggemar berat dan pernah digelar pameran Doraemon selama beberapa kali. Selain itu, komik Doraemon juga cukup banyak dan laris di Indonesia.

Doraemon sendiri merupakan kreasi Fujiko F. Fujio yang pertama kali terbit dalam bentuk manga di tahun 1969. Fujiko F. Fujio sebenarnya merupakan nama samaran dari duet penulis dan seniman manga, Hiroshi Fujimoto dan Motoo Abiko. Mereka menggunakan nama tersebut sejak 1954 sampai memutuskan untuk berpisah di tahun 1987. Hiroshi sudah meninggal dunia di tahun 1996, sementara Motoo masih hidup dan sudah berusia 82 tahun.

Mereka tak menyangka kalau karakter dan manga ciptaan mereka bisa meraih sukses besar sampai saat ini. Doraemon adalah robot kucing dari abad ke-22, dia dikirim dari masa depan ke masanya Nobita Nobi untuk membantu segala masalah dari Nobita. Sedangkan Nobita adalah seorang anak kelas lima SD yang pemalas dan cepat menyerah.

Namun dengan kantong ajaib milik Doraemon, semua masalah yang dikeluhkan oleh Nobita bisa diatasi dengan mudah. Baling-baling Bambu, Pintu Kemana Saja, Lorong Waktu, merupakan alat ajaib yang paling sering dipakai di serialnya. Setelah gagal dalam ulangan sekolahnya atau diganggu oleh Gian dan Suneo, Nobita selalu mendatangi Doraemon untuk meminta bantuannya.

Doraemon yang suka kue Dorayaki ini biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan berbagai peralatan canggih dari kantong ajaibnya. Peralatan yang sering digunakan adalah Baling-Baling Bambu dan Pintu ke Mana Saja. Namun Nobita sering keterlaluan menggunakan peralatannya dan justru mengalami masalah yang lebih besar. Tokoh utama lainnya adalah Shizuka. Nobita menyukai Shizuka, teman sekolah yang cantik dan pintar. 

Saat duo Fujiko F. Fujio berpisah pada 1987, ide akan akhir Doraemon yang tidak resmi tidak pernah didiskusikan. Sejak Hiroshi meninggal dunia, belum ada kesepakatan tercapai sehingga akhir dari Doraemon adalah dugaan para penggemar. Namun pada beberapa kisah saat Nobita melakukan perjalanan waktu, menampilkan kalau akhirnya ia menikahi Shizuka, memimpin menuju kehidupan yang bahagia dan terpisah dari Doraemon, walaupun Nobita dan temannya masih ingat dengannya.

Apa pun akhir ceritanya, Doraemon masih tetap punya banyak penggemar. Cerita yang ringan, menghibur, imajinatif namun sarat makna dan pelajaran hidup tanpa kesan menggurui, sepertinya membuat serial Doraemon disukai banyak orang, bukan hanya generasi 90-an, tapi juga generasi sekarang.

What's On Fimela