Review Surat dari Praha, Antara Idealisme dan Cinta Sejati

Regina Novanda diperbarui 28 Jan 2016, 18:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Pemain: Julie Estelle, Rio Dewanto, Tio Pakusadewo, Chicco Jerikho, Widyawati, Jajang C. Noer dan Shafira Umm.
Sutradara: Angga Dwimas Sasongko
Penulis: M. Irfan Ramli
Durasi: 93 menit

 

Sinopsis:

Kemala Dahayu Larasati atau biasa disebut Laras (Julie Estelle) adalah anak tunggal dari Sulastri (Widyawati). Sebelum meninggal, Sulastri menitipkan sebuah kotak dan sepucuk surat untuk diantarkan ke Praha. Di sana, Laras harus bertemu dengan sosok yang belum pernah dikenalnya, Jaya (Tio Pakusadewo).

Sesampainya di kota Republik Ceko itu, Laras langsung menandangi apartemen Jaya yang sederhana. Di sana, ia memaksa Jaya untuk menerima kotak yang diwasiatkan ibunya dan menandatangani surat bukti notaris. Namun, Jaya justru menolak mentah-mentah dan mengusir Laras.

Malang, di tengah perjalanannya menuju hotel, Laras dirampok oleh sopir taksi. Karena tak memiliki kolega di Praha, ia pun kembali ke apartemen Jaya dan menginap untuk sementara waktu hingga Kedutaan Besar RI memberikannya jalan keluar. Mau tak mau, Jaya pun menerima keberadaan Laras untuk tinggal sementara satu atap dengannya.

Selama itu pula, Laras berusaha keras untuk meluluhkan hati Jaya agar mau menerima wasiat dari ibunya. Karena penasaran dengan sikap dingin Jaya, Laras pun membuka kotak dan membaca sepucuk surat yang masih tersegel tersebut. Kotak tersebut ternyata berisi ratusan surat yang dikirimkan Jaya untuk sang ibunda dari Laras.

Satu per satu surat coba dipahami Laras. Hingga ia mengerti, mengapa Jaya begitu mantap tak mau menerima kotak itu. Sulastri memang resmi menikah dengan ayah Laras, namun rumah tangga mereka tak berjalan harmonis. Akhirnya, Laras pun tumbuh menjadi pribadi yang keras. Penyebabnya tidak lain adalah orang dari masa lalu Sulastri yang masih memberikan 'janji' akan cinta sejati, Jaya.

Situasi ini tentu membuat Jaya tersudut. Apa lagi, Laras juga menuduhnya sebagai Komunis. Mampukah Jaya menjalani sisa hidupnya tanpa rasa bersalah dan apakah Larasati mampu kembali percaya bahwa cinta sejati itu ada?

 

Review:

Tak seperti film-film pada umumnya, Surat dari Praha mengangkat drama percintaan yang berbalut sejarah dan polemik politik di Indonesia pada 1965 silam. Jaya adalah seorang mahasiswa ikatan dinas di Praha yang tidak dapat kembali ke Tanah Air untuk waktu yang cukup lama karena idealismenya menentang pemerintahaan Orde Baru.

Keputusan ini membuat Jaya kehilangan kewarganegaraan, kebersamaan keluarga, dan cinta sejatinya, Sulastri. Selama puluhan tahun ia hidup dengan keberanian dan kesendirian. Meski begitu, Jaya belajar banyak hal seperti memaafkan, mengikhlaskan serta berdamai dengan masa lalu.

Dewasa ini, film bertemakan sejarah mungkin sudah mulai menjamur. Namun, pada umumnya, film-film tersebut hanya mengangkat tokoh-tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan saja seperti pahlwan. Surat dari Praha hadir dengan nuansa berbeda, yaitu menghadirkan kisah dari orang yang pernah menjadi imbas dari sejarah Orde Baru. Meski tema yang diangkat terbilang sensitif, namun Angga selaku sutradara yakin penonton butuh nuansa cerita yang berbeda dan sedikit menyentil.

Tak hanya berakting, dua pemain utamanya, Julie Estelle dan Tio Pakusadewo juga bernyanyi di film ini. Mereka membawakan lagu-lagu karya Glenn Fredly. Dengan penuh kesederhanaan, keduanya menyentuh hati penonton dengan suara emas dan dentingan alat musik yang digunakan. Julie memainkan piano dan Tio memainkan harmonika. Aksi mereka ini terselip pada adegan-adegan yang cukup romantis dalam film.

Soal akting, baik Tio maupun Julie memang sudah tak diragukan lagi. Keduanya berhasil menghidupkan tokoh yang diperankan dengan begitu baik. Dua aktor tampan, Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, hadir sebagai pemanis dari cerita ini. Serta Widyawati yang merupakan kunci dari semua polemik yang ada dalam film Surat dari Praha.

Yang menarik, film ini menyajikan akhir yang cukup tak terduga. Endingnya membuat penonton 'tak sadar' kalau film telah berakhir. Tapi di situ, penonton dapat langsung mengetahui pesan yang ingin disampaikan film ini seperti tentang keikhlasan, penerimaan dan arti cinta sejati. Film Surat dari Praha sudah rilis di bioskop-bioskop Tanah Air sejak 28 Januari 2016 ini.

 

Foto-foto Adegan: 

 

 

 

Trailer Surat dari Praha:

What's On Fimela