Fimela.com, Jakarta Kemiskinan yang melanda sebagian masyarakat seringkali disalah gunakan sebagian pihak. Kali ini berita nahas datang dari rumah sakit yang diduga terlibat dalam aksi jual-beli organ dalam manusia. Tak tanggung, sebanyak tiga rumah sakit disinyalir menjadi tempat dilakukannya transplantasi ginjal.
Baca Juga
Dilansir dari Antara News, Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Umar Surya Fana, di Mabes Polri, Jakarta mengatakan ada tiga rumah di Jakarta yang melakukan kegiatan tersebut. Dua rumah sakit negeri dan satu swasta. Meski telah berkata demikian, Umar enggan memberikan inisial rumah sakit yang dimaksud.
Umar menambahkan pihak korban, perekrut dan rumah sakit menjalankan aksinya secara terorganisir dalam sebuah jaringan yang tertutup. Inisial ketujuh korban jaringan ini adalah HLL, IS, AK, SU, JJ, DS dan SN. Polisi pun sudah membekuk tersangka yang memiliki inisial HS, AG dan DD. HS tertangkap di Jakarta, sementara dua lainnya di Bandung, Jawa Barat.
Sementara itu, diwartakan Liputan6, permintaan organ datang dari rumah sakit. Mereka pun mengontak HR kemudian AG, dan DD bertugas untuk mencari pendonor yang rata-rata berasal dari kelas menengah ke bawah. Setelah dapat, para korban melakukan tes darah di dua rumah sakit swasta dan melakuan transplantasi ginjal di rumah sakit utama.
Ketiga rumah sakit tersebut pun diduga telah melanggar prosedur. Karena ketentuan medis mengatakan bawa pekerja kasar tidak boleh menjadi seorang pendonor. Sementara itu, kebanyakan korban bekerja sebagai tukang ojek, tukang becak, petani, dan sopir.