Ahok dan Ridwan Kamil Beda Pandangan Soal LGBT

Ardini Maharani diperbarui 27 Jan 2016, 20:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender alias LGBT sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Adanya kaum waria sebagai salah satu perwujudan LGBT sudah ada sejak dulu. Paling tidak kamu bisa lihat figur-figur bencong di beberapa film lawas. Namun LGBT dulu dan sekarang amatlah berbeda. Sebelum zaman milenium suara para LGBT masih di bawah tanah, kini mereka lebih berani tampil. Bahkan sekarang di Universitas Indonesia (UI) sudah ada Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) yang menjadi pendamping kaum LGBT untuk lebih diperhatikan oleh masyarakat. Hebohnya SGRC bikin dua kepala daerah ini ikut buka suara. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ternyata punya pandangan berbeda soal LGBT, lho. Tak disangka Pak Ahok santai saja dengan keberadaan LGBT ini namun sebaliknya, Pak Ridwan Kamil tegas mengatakan tidak ada tempat bagi homoseksual untuk membuka diri di ranah publik Bandung.

Dilansir dari liputan6.com, Pak Ahok yang ditemui di Balai Kota, Jakarta, Selasa (26/1) mengatakan jika kaum homoseksual sudah ada sejak zaman dulu dari kisah Nabi Luth. Gubernur yang terkenal galak ini juga bilang, dia tak bisa mengatakan LGBT salah atau benar lantaran manusia adalah tempatnya seluruh kesalahan dan dosa. Pak Ahok merasa gak berhak menghakimi kaum LGBT. Dia memilih untuk membiarkan komunitas ini ada asalkan jangan sampai terjadi penularan HIV/AIDS yang banyak terjadi di kalangan sesama jenis.

Sementara jawaban Pak Ridwan Kamil soal kampanye LGBT justru jauh lebih tegas dan garang. Jika kaum LGBT membawa persoalan mereka ke ranah publik, membuka diri, dan mensosialisasikan cinta sesama jenis, Pak Ridwan bakal menindaknya. Bahkan jika ada akun yang mengkampanyekan LGBT di media sosial, Pak Ridwan Kamil bakal memblokir akun tersebut! Wew, tegas dan galak juga ya wali kota yang satu ini. Tapi apa pun pendapatnya, pelaku percintaan sesama jenis adalah manusia. Asalkan mereka tidak mengganggu ketertiban umum, rasanya kita tak perlu menjauhi mereka.