Fimela.com, Jakarta Terlibat dalam film Cahaya Cinta Pesantren, Yuki Kato akhirnya belajar mengenakan hijab. Hal ini disebabkan karena dirinya berperan sebagai gadis Batak bernama Marshila Silalahi yang memiliki karakter tomboy dan berhijab.
"Nama saya disini jadi Marshila Silalahi. Saya keseharian sama sekali tidak memakai kerudung. Awal proses reading jujur sangat berat apalagi di Jakarta yang terbilang panas. Tapi lama kelamaan jadi terbiasa," kata Yuki Kato di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (25/1).
Baca Juga
- 'Surat dari Praha', Retrospeksi 20 Tahun Karir Musik Glenn Fredly
- Ketika Aura Syahrini 'Menitis' dalam Diri Prilly Latuconsina
- Kolaborasi Apik Kotak dan Kikan Guncang Infotainment Awards 2016
"Saya jadinya belajar (pakai hijab). Jujur lagi belajar. Jilbab pesantren di sana polos. Polos aja udah susah ini gimana sih, duh ngomel-ngomel sendiri. Lama-lama diajarin. Ini gini loh, gini gini. Sambil ngajarin sambil makein juga," ucapnya.
Disinggung tentang niatnya berhijab dalam keseharian, Yuki Kato mengaku belum siap. Menurutnya hijab adalah penutup diri, baik lahir maupun batin. Berhijab juga harus berawal dari niat yang paling murni, bukan karena ikut-ikutan karena telah menjadi trend fesyen belakangan.
"Itu (berhijab) kan harusnya datang dari hati. Kalau belum ada tekad berhijab kenapa mesti buru-buru. Menutup diri itu ga hanya fisik aja. Cara bicara negatif, hati iri, dengki, egois, sombong, kalau bisa itu kita tutup juga," ujarnya.
Yuki mengaku siap disindir atau dikritik karena dalam filmnya mengenakan hijab, berbanding terbalik dengan kehidupan nyatanya yang masih 'slengekan'. Baginya itu merupakan hal yang sudah biasa dalam kehidupan manusia.
"Dikomentarin hal negatif sama orang pasti ada ya mau public figur atau bukan. Jadi di film ini aku pakai hijab tapi di kehidupan nyata enggak, kenapa harus dikomentarin negatif. Yaudah terserah," tandas Yuki Kato.