Fimela.com, Jakarta Yuki Kato ikut ambil bagian dalam film Cahaya Cinta Pesantren. Ia merasa tertantang karena didapuk sebagai seorang gadis Batak padahal dia sama sekali tak memiliki latar belakang dari suku tersebut.
"Pastinya ada kesulitan karena di sini saya jadi orang Batak yang orangtuanya Batak Toba dan Batak Karo. Jadi ada banget kesulitan," kata Yuki Kato di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Senin (25/1).
Baca Juga
- 'Surat dari Praha', Retrospeksi 20 Tahun Karir Musik Glenn Fredly
- Ketika Aura Syahrini 'Menitis' dalam Diri Prilly Latuconsina
- Kolaborasi Apik Kotak dan Kikan Guncang Infotainment Awards 2016
Bahasa Batak memang banyak logatnya, ini pula yang menjadi kesulitan tersendiri bagi pemeran film Operation Wedding ini. Ia pun mengaku takut mendapatkan kritik jika perannya sebagai gadis Batak tidak maksimal.
"Jujur iya banget, takut dikritik. Belakangan ini sempet ke Medan. Banyak tanya sama orang di sana. Setiap orang juga logatnya beda-beda, Batak banyak jenisnya ternyata. Itu juga PR, tapi yang menyenangkan. Karena aku sekalian belajar juga tentang Indonesia sendiri. Sampai sekarang hanya Jawa dan Bali aja yang aku kenal mendalam," imbuhnya.
Untuk melatih cara berbicara menggunakan bahasa Batak, gadis berdarah Jawa-Jepang ini menggunakan jasa ahli bahasa. "Alhamdulillah aku ada dialek coach, gurunya dari sana, aku belajar banyak banget sama dia. Belajar kosakata slang juga. Jadi banyak belajar biar terbiasa," tutur Yuki.
Dan saking terbiasanya melatih diri bicara dengan bahasa Batak, Yuki pun terbawa ke dunia nyata. Maklum, ia harus bisa mendapatkan feel sebagai orang Batak karena rencananya syuting akan dilakukan pada awal Februari mendatang. "Setiap abis reading ketemu mama, jadi ketemu logatnya. Mama juga keikut juga. Tapi jadinya kocak," tukas Yuki Kato.