Fimela.com, Jakarta Wayan Mirna Salihin, perempuan 27 tahun yang merenggang nyawa setelah minum kopi bercampur sianida di sebuah kafe dalam Mal Grand Indonesia dikenal sebagai sosok yang cerdas. Demikian dikatakan Kiran Gandhi, mantan kepala sekolahnya saat dia menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas Internasional di Jubilee School. Ditemui oleh Bintang.com pada Senin (25/1/2016), Kiran menjelaskan sosok Mirna sejauh yang diketahuinya. "Dia anak yang baik. Dia juga pintar. Dia kombinasi sempurna antara kecantikan dan kecerdasan," ujar Kiran.
Baca Juga
Itu sebabnya Kiran kaget jika Mirna menjadi korban pembunuhan. Selama mengenal Mirna yang lulus pada tahun ajaran 2004-2005, Kiran tak pernah melihat Mirna punya musuh. "Dia baik dengan siapa pun. Bahkan kalau ada acara sekolah, kegiatan seperti OSIS, penggalangan dana bagi tempat yang terkena bencana, Mirna selalu terlibat aktif. Dia anak yang punya sopan santun," kata Kiran. Meski berasal dari kalangan berada, tapi Mirna tidak sombong. Dia bergaul dengan siapa pun termasuk para guru dan murid-murid Jubille School lainnya.
Karenanya Kiran dan semua guru Wayan Mirna Salihin mendukung penuh petugas kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini. Meski tiada namun kenangan akan Mirna tetap teringat. Tangis haru pecah saat semua staf Jubille School melayat ke rumahnya. "Walau sudah lulus lama, tapi kalau dia bertemu dengan salah satu guru di sini pasti menyapa. Semoga pelakunya cepat ditangkap, ya," demikian harapan Kiran.