Sanghyang Tikoro, Gua Misterius Di Bandung

Ardini Maharani diperbarui 24 Jan 2016, 21:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Kota Bandung memang memiliki sejuta tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu yang paling banyak dikenal adalah wisata alam yang menyuguhkan pemandangan alami nan indah serta udara yang sejuk dan bersih. Tetapi bukan berarti semua tempat wisata di Bandung selalu ramai dikunjungi. Terdapat sebuah tempat yang menurut banyak orang adalah tempat paling misterius dan kontroversial di Bandung serta berkaitan erat dengan asal-usul Kota Bandung.

Tempat itu bernama Sanghyang Tikoro. Konon katanya, sebelum menjadi seperti sekarang, wilayah Bandung adalah sebuah danau yang sangat besar yang bernama Danau Bandung Purba. Namun secara ajaib air danau tersebut menghilang dan wilayah yang mengering ini menjadi Kota Bandung yang ada sekarang. Sanghyang Tikoro sendiri merupakan sebuah gua yang dipercaya sebagai tempat menghilangnya air Danau Bandung Purba sekaligus tempat munculnya peradaban Suku Sunda.

Sanghyang Tikoro saat ini terletak di kawasan hutan yang belum banyak dijamah oleh manusia karena lokasinya yang jauh dari perkotaan dan sulit dicapai. Selain itu kabar mengenai angkernya tempat ini juga semakin membuat Sanghyang Tikoro sepi dari pengunjung atau wisatawan. Bahkan, hingga saat ini belum pernah ada seorang pun yang memasuki Goa Sanghyang Tikoro. Karena diliputi berbagai hal misterius, bahkan beberapa orang mengaku melihat orang-orang semedi di atas mulut gua ini pada hari-hari tertentu seperti Kamis Kliwon atau Selasa Kliwon yang juga merupakan hari yang dianggap mistis.

Tentu saja sudah ada beberapa orang yang mencoba memberi penjelasan ilmiah mengenai gua ini, meskipun kebenarannya juga belum dapat dipastikan. Jika ditelisik secara ilmiah, terbentuknya Gua Sanghyang Tikoro adalah akibat dari letusan Gunung Sunda yang dahsyat yang mengakibatkan permukaan tubuhnya hancur tanpa sisa. Letusan ini kemudian menyisakan lekukan-lekukan yang penuh dengan lahar yang sangat panas. Lahar panas dalam jumlah yang banyak membuat sungai di Batujajar, Cililin, dan Padalarang berubah menjadi lahar dingin dan menjadi telaga yang bernama Talaga Bandung. Tanah kapur yang ada Batujajar dan Cililin ini kemudian terkikis sedikit demi sedikit dan membentuk sebuah lubang aliran yang saat ini dikenal sebagai Sanghyang Tikoro. (M. Sufyan)

What's On Fimela