Fimela.com, Jakarta Warga Indonesia diresahkan oleh Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pasalnya, anggota keluarga mereka hilang tanpa sebab setelah sebelumnya mengalami perubahan karakter. Geram, ribuan warga pun membakar pemukiman eks Gafatar di Dusun Moton Asam, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Baca Juga
Mantan anggota Gafatar dari Yogyakarta, Yudhistira Arief Rahman Hakim meminta kepolisan untuk menjaga mantan anggota Gafatar yang akan dipulangkan. Para eks Gafatar merasa khawatir intimidasi yang terjadi di Kalimantan Barat berlanjut sesampai mereka ke Kota Pelajar.
Diwartakan Liputan6, Yudhistira mengemukakan kekhawatirannya dan berharap ada perlindungan dan jaminan keamanan dari pemerintah setempat atau pihak keamanan. Laki-laki yang berprofesi sebagai advokat tersebut pun menjanjikan, bila pihak pemerintah tak bisa memberikan keamanan, para mantan anggota Gafatar tak akan membalas sikap buruk yang bisa saja diterima mereka nantinya.
"Kalau kami cuma bertani saja dianggap ajaran sesat, ya enggak papa. Jika ada intimidasi, kami tidak akan melawan karena tidak diajarkan seperti itu. Karena balaslah kejahatan dengan kebaikan, begitu perintahnya," tutur Yudhistira pada Liputan6. Kapolda DIY Erwin Triwanto menanggapi permintaan Yudhistira dan akan menjamin keamanan para mantan anggota Gafatar setibanya mereka di Yogyakarta. 100 pasukan Brimob pun sudah di kirim ke Kalimantan Barat untuk mengevakuasi.