Fimela.com, Jakarta Kisah pilu datang bersamaan dengan guyuran hujan pada Selasa (19/1) lalu di Mempawah, Kalimantan Barat. Pasalnya, sebuah pemukiman eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Dusun Moton Asam, Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dibakar ribuan warga.
Baca Juga
Liputan6 melaporkan suasana kelam di sana. Tepat pukul 15.20 WIB, 10 kamp eks Gafatar habis dilahap si jago merah. Ribuan orang yang membakar pemikiman ini datang dari berbagai daerah dengan kekesalan yang sudah memuncak karena pemerintah setempat lambat dalam melakukan evakuasi penghuni kamp.
Meskipun tak ada korban jiwa, tangis anak-anak kecil yang ketakutan dan meratapi nasib menggema di sela-sela kericuhan. Menurut Liputan6, pembakaran kamp eks Gafatar ini menimbulkan kerugian yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah.
Suasana yang mencekap ternyata berlangsung cukup lama. Bahkan, menurut laporan media yang sama, hingga pukul 18.00 WIB massa masih bersitegang. Anak-anak kecil, bayi, dan para lansia gemetar ketakutan menyaksikan api yang berkobar menghanguskan pemukiman mereka.
Massa semakin tak terkendali. Meksipun aparat dari Polres Mempawah, Polda Kalbar, dan TNI dipersenjatai lengkap, Liputan6 menulis, mereka tidak dapat berbuat banyak. begitu juga dengan Bupati Mempawah, Ria Norsan yang sempat menemui massa di waktu yang sama. Tidak banyak yang mereka bisa lakukan. Salah satu media nasional mengabarkan, Ria meneteskan air mata kala menyaksikan kamp eks Gafatar habis dibakar massa.
"Ini mereka tertutup. Suku apa pun datang ke Mempawah, silakan. Asal sesuai prosedur. Ini mobil sudah siap semua. Kami sudah menghubungi ke Menko Polhukam. 749 Warga (eks Gafatar)," ujar Ria kepada Liputan6.
Pemerintah setempat lantas menyiapkan fasilitas untuk mengevakuasi penguhi kamp eks Gafatar. Saat itu, Ria mengatakan sudah menyiapkan kapal tujuan ke Semarang dan Surabaya. "Kapal tujuan ke Semarang dan Surbaya. Kapal milik TNI-AL, besok. Tenang sabar ya. Kita sudah koordinasi. Kapal ini siapnya besok. Tetapi hari ini tetap mengevakuasi. Sebentar lagi mobil meluncur ke sini. Kami siapkan tendanya di Pontianak," jelasnya kepada Liputan6.