Fimela.com, Jakarta Kasus pembunuhan Wayan Mirna seakan tak bisa lepas dari sorotan publik. Pasalnya, tewasnya perempuan cantik yang baru saja melangsungkan pernikahanya November lalu ini tak kunjung berakhir. Jessica Kumala Wongso selaku saksi kunci pun sudah diinterogasi dengan ratusan pertanyaan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga
Diwartakan Liputan6, teman ngopi Wayan Mirna tersebut mengalami stres dan depresi karena melihat pemberitaan dirinya di media massa. Alasannya, berbagai pemberitaan yang beredar seolah telah membuatnya terlihat seperti tersangka di mata publik.
Yudi Wibowo selaku pengacara Jessica pun angkat bicara. Ia mengatakan bahwa kliennya sampai mengurung diri di rumah dan tak mau melihat pemberitaan apapun di televisi. Tak sampai di sana, Jessica pun berpikir bahwa kepulangannya ke Indonesia tanggal 5 Desember 2015 kemarin malah membuatnya terlibat dalam kasus seperti ini.
Setelah diberondong ratusan pertanyaan, terlihat banyak sekali awak media yang berkumpul untuk menanyakan seputar intrograsi yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Setelah dilontarkan pertanyaan, Jessica pun menjawab "Waduh enggak ingat. Ratusan soalnya," jawabnya, usai diperiksa. Setelah itu, Jessica pun pergi dengan menyunggingkan senyum lebar sambil melambaikan tangan ke awak media.
Pengacara Jessica pun menceritakan masa-masa Mirna dan kliennya sewaktu sama-sama berada di Negeri Kangguru. "Jessica sering diajak Mirna, ditraktir. Dua-duanya lama di luar negeri. Jessica kerja juga part timer. Setelah lulus, (Jessica) kerja di Sidney. Mirna pulang lebih dulu (ke Indonesia)," tutur Yudi.
Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Kombes Anton Castilani mengatakan bahwa dalam kopi Mirna terdapat sianida dengan dosis 3.750 miligram. Dosis mematikan bagi manusia adalah 150-200 miligram. Secangkir kopi Mirna bisa akibatkan kematian bagi 20-25 orang.