Fimela.com, Jakarta Kesamaan ide dan visi untuk memajukan nusanatara membuat Ray Sahetapy pernah satu meja dengan beberapa orang dari Gafatar. Kegiatan sosial dan kemanusiaan yang digagas Gafatar juga membuat bintang film Captain America: Sivil War ini jatuh hati. Namun apa daya saat Gafatar berubah haluan dia mulai menjauh.
"Menurut saya diskusi soal Nusantara itu bisa dilakukan oleh siapa saja dan dari kelompok mana saja. Termasuk Gafatar. Namun saat mereka sudah berubah haluan dan mengagungkan seseorang saya sudah mulai tidak nyambung," katanya saat dibungi Bintang.com pada Rabu (20/1/2016).
Baca Juga
Ray bingung saat mengetahui Gafatar sudah menjurus pada agama tertentu dan itu pun dinyatakan sesat karena tidak sesuai dengan ajaran agama. "Terus terang saya terkejut kalau di belakang Gafatar ini ada orang tertentu yang berupaya untuk mengajak pada gerakan agama. Bicara Nusantara silahkan saja. Dan itu untuk semua golongan, bukan agama atau golongan tertentu saja," tegasnya.
Apa yang terjadi sekarang ini dan banyak diinformasikan di media, lanjut Ray berbeda dengan Gafatar yang dia ketahui dahulu. "Dulu mereka tidak pernah berbicara soal agama. Gerakannya soal bagaimana memajukan Nusantara dengan beragam kegiatan seperti sosial, kesehatan, kemanusiaan dan kepemudaan," lanjutnya.
Apa yang dilakukan Gafatar kini, tandas Ray Sahetapy banyak dihakimi publik. Menurut Ray ini semua karena apa yang mereka ajarkan berbeda dengan pemahaman dan pengetahuan publik. "Awalnya orang belum tahu apa gerakan yang mereka lakukan. Lambat-laun kegiatan dan jatidiri terungkap. Ya jangan salahkan kalau orang menjauh dan memberikan penilaian ini dan itu," tandas Ray.