Sebagai pemeran Hamidah, ibu kandung Angeline, bocah 8 tahun yang tewas mengenaskan, Kinaryosih dan tim produksi ke kantor Komnas Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/1).(Galih W Satria/Bintang.com)
"Kedatangan saya sebagai tujuan untuk meminta support. Alhamdulillah kita udah berkunjung ke kak Seto dan meminta support pak Aris Merdeka Sirait, sebagai silaturahmi," kata Kinaryosih di kantor Komnas Anak, Rabu (20/1). (Galih W Satria/Bintang.com)
Dalam pertemuan itu, pemerhati anak Kak Seto berharap tidak ada adegan vulgar dalam filmnya. Sedangkan Aris Merdeka Sirait selaku Ketua Komnas Anak mengharapkan tidak ada fiksi. (Galih W Satria/Bintang.com)
Kinar menceritakan, pak Aris Merdeka Sirait maunya cerita itu real. Sedangkan kejadian itu sangat kejam. Setelah dikasih paham, akhirnya cerita dihalusin. (Galih W Satria/Bintang.com)
Kedua pemerhati anak itu berharap, film ini dijadikan media kampanye perlindungan terhadap anak-anak. (Galih W Satria/Bintang.com)
"Kalau bisa dijadikan kampanye untuk perlindungan anak, juga karena akan memasukkan perempuan agar tidak ada lagi Hamidah-Hamidah yang lain," tutur Kinar. (Galih W Satria/Bintang.com)
Hal senada juga disampaikan sutradara, Djito Banyu. Orientasinya untuk mengkampanyekan stop kekerasan terhadap anak. (Galih W Satria/Bintang.com)