Aktor berusia 25 tahun ini pernah merasakan kegagalan casting berkali-kali. Jovial da Lopez mengakui betapa susahnya untuk casting di tempat besar, baginya casting itu harus benar-benar hoki dan stamina prima 300%. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Ditemui saat wawancara eksklusif dengan Bintang.com pada 18 November 2015 silam, komedian kelahiran California, Amerika ini menyadari jika video streaming menjadi jalan masuknya untuk main film layar lebar. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Sebelumnya nama Jovial memang telah dikenal berkat video streaming di internet. Awal ketertarikannya karena memang Jovial gemar menonton sketsa komedi luar negeri, dan menurutnya komedi di Indonesia itu ‘alay’. (Febio Hernanto/Bintang.com)
“Kita mikir tayangan di TV komedi kita itu alay. Saya sama adik saya yang baru balik dari India ga cuma mengkritik, tapi memberikan solusi dari kritik. Kami buat video iseng sendiri. Lalu kami upload di Youtube.” papar Jovial. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Video-video yang diunggah oleh Jovial memberikan pendapatan besar baginya, ia mendapat hingga Rp 25 juta pada deal pertama setelah mendapat ‘pageviews’. Dari uang itu ia gunakan untuk membeli peralatan membuat video. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Telah merasakan akting streaming dan layar lebar, Jovial melihat perbedaan pada dua hal ini. Jika di film ia dibatasi menjadi orang lain, sedangkan dalam youtube ia bisa lebih bebas bahkan gila, namun tetap bertanggung jawab. (Febio Hernanto/Bintang.com)
Dalam berakting rupanya Jovial da Lopez menginginkan peran penjahat. Diakuinya jika menjadi penjahat itu enak lantaran hidupnya terlalu baik-baik saja, baginya memang akting itu adalah menjadi orang lain. (Febio Hernanto/Bintang.com)
“Pingin jadi penjahat, karena enak jadi penjahat. Hidup saya terlalu baik-baik saja. Sama keluarga baik, sama teman baik, sama pacar baik, saya ingin merasakan pengalaman yang tidak bisa saya lakukan.” aku Jovial. (Febio Hernanto/Bintang.com)