Fimela.com, Jakarta Kematian tragis atas Engeline masih menjadi buah bibir. berbagai keanehan ditemukan, mengiringi sejumlah kisah kelam bocah delapan tahun itu bersama ibu angkatnya Margriet Christina Megawe, hingga kini masih menyisakan misteri.
Di Indonesia beberapa kasus kriminal yang menyita perhatian masyarakat luas diadaptasi menjadi kisah film. Selain untuk menarik minat penonton, film yang diadaptasi dari kisah kriminal diharapkan bisa menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati. Berikut Bintang.com rangkumkan empat film yang diadaptasi dari kasus kriminal.
Baca Juga
- Tak Tertarik Hollywood, Salman Khan Ingin Majukan Industri Film India
- Kontroversi Tzuyu TWICE 'Pengaruhi' Personel Boyband 2PM
- Lagu Baru Justin Bieber 'I'll Be There' Bocor di Dunia Maya
Arie Anggara. Kisah bocah yatim tahun 1985 ini menjadi sangat fenomenal, bahkan menjadi awal ikon kejamnya “Ibu Tiri” di Indonesia. Media massa dan publik dibuat heboh dengan kisah kematian bocah 7 tahun bernama Arie Hanggara. Anak pasangan Mactino dan Santi ini tewas mengenaskan setelah disiksa oleh kedua orangtuanya.
Bahkan begitu mengenaskannya cerita kematian bocah yang tinggal di daerah Cikini, Jakarta Pusat itu, sempat difilmkan dan ditayangkan beberapa waktu lamanya di sejumlah media.
Kanibal - Sumanto. Film ini dirilis pada tahun 2004 yang disutradarai oleh pemuda asal pemalang simpur belik yang bernama holidin. Film ini dibintangi antara lain oleh Jeremias Nyangoen, Farah Diana, Aty Cancer, Sujiwo Tejo, Della Puspita, Anna Tairas, Chandra Louis, Akbar, Citra Gema, dan M. Tompoh. Film ini sendiri diambil dari kisah nyata dari Sumanto.
Marsinah: Cry Justice. Kasus Marsinah sangat mengguncang publik. ceritanya kemudian diangkat dalam film drama kisah nyata tahun 2001 yang diproduksi oleh PT Gedam Sinemuda Perkasa, disutradarai oleh Slamet Rahardjo Djarot.
Film ini diangkat dari kisah nyata tentang Marsinah, seorang aktivis dan buruh di sebuah perusahaan jam tangan di Sidoarjo yang hilang diculik dan ditemukan tewas pada 8 Mei 1993 setelah aksi unjuk rasa tegang antara buruh PT. Catur Putra Surya dengan pihak manajemen pabrik yang melibatkan anggota polisi dan militer Indonesia.
Tokoh Marsinah diperankan Megarita, seorang mahasiswa Institut Kesenian Jakarta sedangkan Mutiari diperankan oleh Diah Arum. Keduanya cukup berhasil menghadirkan adegan-adegan yang bersifat natural dalam film yang berdurasi satu jam 55 menit itu sehingga ciri khas film ini yang kuat dengan nilai kisah nyata kian mengental.
Untuk Angeline. Kasus pembunuhan Angeline berawal dari laporan hilangnya bocah 8 tahun itu dari rumahnya di Jalan Sedap Malam 26, Denpasar, Bali. Ironis, Angeline justru ditemukan telah tewas dan terkubur di halaman belakang rumah dekat kandang ayam ibu angkatnya.
Lewat arahan sutradara TB Opi Sulaiman, film Untuk Angeline melibatkan beberapa nama seperti Meylani Fahira, artis cilik yang akan berperan sebagai Angeline, Roy Marten, Ida Zein, Krisna Mukti, Paramitha Rusady. Rencananya film ini akan banyak melakukan pengambilan gambar di Bali.