Fimela.com, Jakarta Di saat sebagian orang nyaman bergulat dengan jam sibuk kantor di jalanan dan saling kejar-mengejar dengan waktu, kamu punya pemikiran lain. Tidak masalah. Kamu ingin memiliki waktu bebas tanpa terusik patokan 9 to 5, atau bermimpi punya pendapatan yang lebih besar dengan bertemu banyak klien. Tapi tidak juga mau memulai sebuah usaha yang butuh ide brilian dan mengharuskanmu menjahit ide dengan ide yang lain hingga penjadi perusahaan yang berdiri kokoh. Jiwamu mengatakan freelance-lah pekerjaan yang paling cocok.
Baca Juga
Anak muda usia 20-an tahun kerap keluar-masuk perusahaan karena masalah di atas. Mereka punya jiwa yang bebas, tapi juga punya kemampuan yang terpercaya. Menjadi freelancer atau juga disebut dengan pekerja lepas bagi sebagian orang lebih 'menguntungkan' dibandingkan kerja full time. Tapi, jadi freelancer juga tak semudah yang kamu bayangkan, lho! Ada beberapa hal yang harus kamu pikirkan sebelum meneguhkan hati jadi pekerja lepas.
Waktu seakan lebih berharga dari uang. Beda. Orang yang bekerja 9 to 5 dengan para pekerja lepas kehidupannya sangat berbeda. Mereka mungkin berdesakkan saat pergi dan pulang kantor. Tapi, jam masuk dan pulang mereka selalu tetap. Semua meeting sudah ada yang atur. Mereka hanya tinggal menjalani. Tapi kamu, pekerja lepas, harus pandai mengatur waktu untuk para klien. Kepercayaan klien bahkan 'naik' jadi prioritas teratas. Kalau sebagian karyawan bilang waktu adalah uang (karena keterlambatan bisa saja konsekuensinya potong gaji), kamu melihat waktu bahkan sebagai martabat dan penentu nasib serta masa depan.
'Jajakan dagangan'. Tak ada bedanya dengan jualan tempe di pinggir jalan. Pekerja lepas pun juga 'menjajakan' kemampuannya kepada para calon klien dari berbagai perusahaan. Menjadi pekerja lepas adalah soal bagaimana menjual kemampuanmu kepada para klien. Banyak mereka yang mengandalkan pertemanan untuk mendapatkan klien. Kamu mungkin tetap akan mendapat bayaran. Tapi, cobalah untuk mengiklankan dirimu sendiri kepada klien-klien yang lebih besar. Buat website yang isinya penjabaran profile dan seluruh kemampuanmu. Dengan begitu, kepintaranmu akan 'dipakai' banyak orang.
Kamu harus ahli di bidangmu. Semua pekerja, baik full time maupun freelance memang harus memiliki kemampuan yang baik. Tapi, coba pikirkan, apa yang menjadi alasan para perusahaan 'menggunakan' kemampuanmu, dengan memberikan segala 'kelonggaran' seperti tak terikat waktu, boleh bekerja di perusahaan lain, dan lainnya? Karena kamu punya apa yang orang lain tidak punya. Karena itu, kalau kamu ingin menjadi freelancer, kamu harus memiliki keahlian khusus di bidangmu.
Jadi freelancer bukan berarti kamu bisa santai-santai bekerja di rumah. Kamu harus membuat banyak perencanaan dan tujuan agar bisa sukses di dunia kerja lepas ini. Jangan takut dengan rintangan. Karena, semua hambatan dan cobaan yang bakal kamu hadapi bakal memperkuatmu menjadi pribadi yang tegar dan pantang menyerah.