Terkait Siswi SMP Diarak Bugil, Ini Tanggapan Komnas Perempuan

Floria Zulvi diperbarui 18 Jan 2016, 21:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada yang masih ingat dengan Rin? Ya, siswi SMP yang diarak telanjang karena dituduh mencuri. Seperti yang Bintang.com tulis sebelumnya, gadis ini mencoba bunuh diri akibat depresi karena mendapatkan perlakuan tak manusiawi.

Terkait hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sragen dan Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) pun menyambangi kediaman Rin. Selain itu, rombongan pun memberikan bantuan pendampingan psikologis untuk dara ini.

Tak tinggal diam, Komisi Anti Kekerasan terhadap (Komnas) Perempuan pun turut angkat bicara mengenai hal tersebut. Institusi ini menyesalkan terjadinya tindakan penelanjangan dan pengarakan Rin keliling kampung.

Dilansir dari situs resmi Komnas Perempuan, perlakuan yang menimpa dara tersebut merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual, yakni pemberian hukuman yang tidak manusiawi dan bernuansa seksual. Ternyata, hal buruk tersebut tak hanya menimpa Rin seorang. Dalam tiga bulan terakhir, terdapat tiga kasus serupa. Pertama, seorang istri di Tapanuli Selatan ditelanjangi dan diikat di pohon oleh suami dan mertuanya karena dianggap malas. Kedua, seorang perempuan di Banda Aceh dimandikan warga dengan air comberan karena tertangkap berpacaran. Yang ketiga merupakan kasus yang menimpa Rin.

Menurut Komnas Perempuan, ketiga kasus di atas menunjukkan bahwa komitmen pemerintah untuk memberikan rasa aman dan melindungi rayatnya belum sepenuhnya terimplementasikan. Pemerintah belum mampu melindungi dan memberikan rasa aman terhadap seluruh perempuan.