Fimela.com, Jakarta Wajah Prilly Latuconsina terlihat gembira sepanjang hari itu, Jumat (15/1/2016). Mengenakan busana hitam sebatas lutut, senyum manis selalu tersungging di bibirnya. Prilly bukan sedang jatuh cinta, melainkan bahagia bisa bertemu dengan aktor pujaannya, Tio Pakusadewo.
"Kamu harus banyak belajar bahasa Jawa. Bisa juga belajar nyanyi lagu Waljinah," saran Tio kepada Prilly yang akan berperan sebagai gadis Jawa bernama Gendis dalam film Surat Untukmu.
Baca Juga
Siang hingga sore itu, Prilly memang bisa bertemu dan foto bersama dengan Tio di sela-sela acara reading untuk film Surat Untukmu di kawasan Bangka, Jakarta Selatan. Prilly menyimak kalimat-kalimat yang meluncur dari mulut Tio Pakusadewo.
"Saya senang banget bisa bertemu dengan Om Tio. Dalam film itu, saya akan menjadi anaknya," kata Prilly dengan mengumbar senyum.
Pada 2016 ini, Prilly akan fokus dalam dunia seni peran, khususnya film layar lebar. Setidaknya, ada enam film yang akan dibintanginya selama 2016. Namun, Prilly masih irit bicara tentang film yang lainnya.
'Alhamdulillah, saya bersyukur banget selama 2016 banyak sekali rezeki yang saya dapatkan. Saya juga berterima kasih kepada para penggemar saya yang telah memberikan dukungan yang sangat tulus," ucap Prilly.
Berikut petikan wawancara Komarudin dan fotografer Galih W. Satria dari Bintang.com dengan Prilly Latuconsina.
Keberhasilan dan Peristiwa Pahit
Bisa ceritakan soal suka duka dalam perjalanan karier kamu selama 2015?
Tahun 2015 akan selalu aku ingat dalam hidup. Dalam tahun 2015 aku banyak mengalami peristiwa-peristiwa luar biasa. Sukanya, aku punya banyak fans yang selalu mendukung hingga sekarang sampai bisa meraih beberapa awards (penghargaan). Sinetronku juga panjang (Ganteng-Ganteng Serigala) dan disukai oleh banyak orang, sampai menjadi trendsetter. Dukanya, aku mendapat pelajaran pada tahun 2015. Saat itu ada haters yang mengedit foto aku dan menghina aku. Hal itu akan menjadi pelajaran di tahun 2016 agar aku menjadi orang yang lebih dewasa, lebih tenang, dan menjaga yang telah diberikan oleh Allah SWT pada 2015.
Selama 2015 kamu fokus dalam sinetron, bagaimana dengan tahun 2016?
Pada 2016 sepertinya aku akan fokus dalam film. Karena aku mulai enjoy dengan dunia film. Dalam dunia film aku mulai tahu apa itu akting, bagaimana mendekatkan diri dengan peristiwa karakter, bagaimana serius dengan skenario yang sudah dibuat berbulan-bulan oleh penulisnya. Jadi, aku tidak boleh main-main. Aku juga enjoy dengan dunia akting. Selain akting, aku juga bisa fokus dalam musik dan juga sebagai host.
Bagaimana perkembangan laporan kamu ke Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu?
Sebenarnya, aku sudah selesaikan. Pertama, jujur aku merasa kecewa dengan pihak yang berwajib karena terlalu lama untuk mengurusi kasusku. Padahal, bukti-bukti yang aku berikan merupakan bukti yang sangat lengkap. Bahkan aku sempat tes keperawanan untuk menguatkan bukti bahwa aku masih menjaga kesucian. Dengan begitu, haters tersebut bisa kena pasal fitnah.
Apa yang kamu lakukan sekarang?
Karena sekarang sudah 2016 dan aku harus move on, jadi close (tutup) ajalah. Kuasa hukumku itu kan opa aku, dia itu sangat sibuk. Umapama sekarang dia ada di Jakarta, besok sudah di Surabaya, keesokan harinya sudah ada di Lampung. Jika dia harus mengurusi kasus aku dengan ketidakjelasan dari pihak kepolisian, maaf banget, mengkritik kepolisian. Aku juga sebagai masyarakat. Aku juga sudah cuek dengan haters, dan sekarang pun sudah tidak berani lagi orang melakukan hal seperti itu. Apalagi, pihak kepolisian juga sudah mengeluarkan aturan untuk menangkap haters. Jadi, aku tidak meneruskan kasus itu lagi. Dengan begitu, opaku juga bisa untuk berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Kebetulan opaku sangat sibuk. Dihubungi aja sulit banget. Jadi, opaku sibuk, sedangkan kabar dari pihak kepolisian pun nggak ada. Jadi, tutup aja kasus itu.
Apakah kamu sudah mencabut laporan tersebut?
Belum dicabut. Coba aku diemin, polisinya mengurus kasus tersebut atau nggak. Kayaknya juga nggak.
Bagaimana dengan haters yang kamu laporkan tersebut?
Haters yang aku laporkan itu sudah menutup account-nya. Aku sudah tenang. Jika nanti dia melakukan lagi, maka aku akan menegaskan lagi ke pihak kepolisian agar menyelesaikan kasus tersebut. Tapi untuk sekarang, aku nggak mau memperpanjang kasus itu lagi. Karena ribet juga dengan jadwal aku yang padat banget. Aku harus bolak-balik ke kantor polisi. Jadi, sudahlah nggak usah diurus. Lagi pula, sekarang itu aku sudah mulai cuek dengan haters. Apalagi, sekarang sudah canggih dengan adanya aplikasi yang bisa menghapus komentar-komentar yang nggak enak. Kita tinggal memasukkan kata kuncinya, nanti komentar-komentar yang nggak enak itu hilang dari Instagram atau media sosial kita. Jadi, aku juga makin dewasa, apalagi usiaku juga sudah mau 20 tahun. Semua orang punya opini masing-masing. Kalau mereka komentar yang nggak enak, langsung hapus saja.
Kalau kemudian polisi memanggil lagi, apakah kamu akan hadir?
Kalau memang polisi panggil lagi, aku oke saja. Cuma sampai sekarang saja polisi nggak panggil-pangil lagi. Aku akan semangat jika polisi ingin menyelesaikan kasus tersebut. Kalau polisi semangat menangani kasus tersebut, aku yang punya kasus itu tentu juga akan semangat. Kalau mereka nggak semangat, aku jadi malas.
Rencana dan Harapan Tahun 2016
Apa yang akan kamu lakukan dalam tahun 2016?
Alhamdulillah ada beberapa film yang akan aku ambil. Tapi yang paling concern film Surat Untukmu. Karena karakternya berbeda, apalagi aku akan bermain dengan idola aku, om Tio Pakusadewo. Aku juga akan bermain dalam film drama romantis, dan film lain yang syutingnya akan berlangsung di luar negeri.
Banyak rezeki yang kamu dapatkan selama 2016?
Untuk 2016 aku akan fokus dalam film. Alhamdulillah, Allah kasih aku banyak rezeki. Apalagi karakter dalam film-film tersebut sangat kuat dan bagus.
Jika pada 2015 kamu lebih memilih sinetron, sedangkan pada 2016 fokus dalam film layar lebar. Apakah ini perubahan imej?
Jujur, aku ini berkarya di dunia entertainmen nggak pernah memikirkan imej. Karena kalau aku memikirkan imej, maka aku akan concern hanya dalam satu bidang. Aku nggak fokus dalam satu bidang, sinetron, host, termasuk juga nyanyi. Banyak orang bilang ke aku, kamu itu maunya imej apa? Penyanyi, presenter, atau pemain sinetronkah? Aku entertainer, aku apa aja. Selama aku bisa melakukan itu dan orang suka dengan karya aku, dan aku didukung sama fans-fans aku juga, mengapa nggak. Yang penting, semua dijalani dengan serius.
Saat ini kamu juga serius sebagai host?
Ya. Aku juga serius sebagai host. Aku juga mengambil pekerjaan-pekerjaan yang serius juga. Misalnya, aku pernah menjadi host di acara Festival Film Bandung (FFB), aku juga pernah jadi host di depan para menteri dan juga Pak Jusuf Kalla. Jadi, aku ambil job yang formal dan nonformal. Untuk nyanyi, Februari ini aku juga akan mengeluarkan album. Sementara dalam dunia akting, aku sedang serius dalam film. Jadi, sejauh tiga-tiganya aku bisa jalani dengan serius dan sepenuh hati, mengapa nggak. Aku nggak memikirkan imej aku nanti seperti apa, yang penting aku melakukan apa yang aku suka dan aku bisa.
Sebenarnya, kamu ingin sosok seperti apa?
Aku ingin dikenal sebagai sosok yang cerdas aja. Aku ingin bisa diperhitungkan dalam dunia entertainment. Aku berkarier di dunia entertainment, nggak mau mengeluarkan karya yang 'ngasal' (asal-asalan). Untuk bermain film, saat ini aku juga belajar akting lagi, mengasah kemampuan akting setiap hari. Aku juga masuk kelas akting lagi. Sementara dalam bidang nyanyi, aku juga latihan vokal lagi. Begitu juga sebagai host. Aku latihan setiap hari dalam acara musik. Aku juga belajar lagi dengan senior-senior. Walaupun aku berkarya dalam banyak bidang, tapi aku nggak mau menyepelekan bidang-bidang tersebut.
Apa rencana lain yang ingin kamu wujudkan?
Aku ingin sekolah akting. Pilihannya ada dua; Indonesia atau Amerika. Kalau di Indonesia, untuk masuk sekolah akting harus melewati tes. Sekarang aku sedang belajar lagi ke arah sana. Jadi, aku dilatih untuk masuk sekolah tersebut, baik untuk di Indonesia maupun di luar negeri. Untuk di luar negeri, aku harus memperbaiki lagi kemampuan bahasa. Lalu, latihan terus hingga akhirnya aku berangkat. Agustus 2016, guru aktingku akan berangkat ke Amerika. Jadi, kalau sewaktu-waktu aku mau tes, aku akan dites sama dia. Jika dia menilai aku mampu, aku akan berangkat tes ke sana. Jadi, pilihannya di tangan aku. Sekarang, aku masih galau, belum memutuskan sekolah di Amerika atau di Indonesia. Jika di sini aku masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, maka aku belajar di Indonesia saja. Nanti kan bisa sewakti-waktu kalau aku mau melanjutkan sekolah di Amerika. Di sana kan tidak mempersoalkan soal umur. Kalau mau sekolah di Indonesia, sekarang ini juga bisa, tapi waktu yang masih belum memungkinkan. Jadi, aku santai soal itu.
Jadi, kapan kamu akan wujudkan rencana tersebut?
Rencana belajar ke luar negeri, aku ingin saat umur aku 23. Kalau umur 23, aku rasa aku sudah bisa mengatasi semua sendiri. Karena kalau aku berangkat ke sana, aku harus hidup sendiri. Orang tua tidak ikut. Aku harus mampu memanage hidupku tanpa orang lain. Apalagi, asisten aku pun nggak mungkin ikut ke sana. Jadi, aku harus bisa hidup tanpa asisten, tanpa semuanya kalau aku mau belajar ke sana. Aku juga harus melatih mental dari sekarang. Karena pressure di sana tentu akan berbeda dengan di sini.
Apa harapan kamu di tahun 2016?
Aku punya banyak banget rencana, tapi kembali lagi yang menghendaki Allah SWT. Semoga rencan-rencanaku bisa berjalan dengan baik. Seperti main film, album, mini concert, bisa terlaksana dengan baik.