Fimela.com, Jakarta Aksi heroik yang dilakukan oleh AKBP Untung Sangaji masih menjadi perbincangan masyarakat. Polisi rendah hati ini malah mengatakan bahwa ia tak ingin disebut sebagai pahlawan. Sebab, menjaga masyarakat memang sudah menjadi tugasnya.
Baca Juga
Keberanian Untung bersama dua temannya pun berhasil melumpuhkan dua pelaku teror bom di Sarinah, pada hari Kamis 14 Januari 2016 lalu. Dengan jujur ia pun mengaku bahwa aksinya dijalankan secara situasional. Hebatnya, ia melakukan aksi baku tembak tanpa mengenakan rompi anti peluru!
Diwartakan Liputan6, Untung mengatakan bahwa ia hanya membawa pistol jenis FN yang hanya berisikan 5 peluru. Pria ini pun hanya menggunakan 3 peluru saja untuk melumpuhkan sang teroris.
Ada yang unik dengan pistol jenis revolver yang dimilikinya. Terlihat gambar tengkorak melekat di bagian gagang pistol yang berwarna hitam. Menurut Untung, gambar tersebut memiliki arti "berbuat baiklah kamu sebelum kematian menjemputmu,".
Selain tengkorak, simbol pencabut nyawa pun menghiasi senjatanya. Gambar tersebut memiliki arti "tanpa ragu akan memberantas kejahatan dan melumpuhkan setiap pelaku kejahatan," bagi Untung Sangaji.
Adalah Ipdat Tamat yang pula menunjukan pistol yang digunakan untuk melumpuhkan pelaku teror. Berbeda dengan senjata maut kepunyaan Untung, miliknya berjenis revolver. Kerennya, dengan senjata yang menurut Untung jelek dan tak pantas digunakan oleh polisi tersebut, Ipda Tamat sanggup melumpuhkan pelaku teror.