Fimela.com, Jakarta Menurut Radar Online, Lindsay Lohan meludahi wajah seorang laki-laki dan melontarkan serangkaian komentar rasis di sebuah bar di Manhattan, Jumat (8/1/2015) malam. Lindsay dan saudarinya, Ali, berada di kamar mandi Vbar di Greenwich ketika bartender meminta mereka untuk pergi.
Seorang sumber mengatakan bahwa mereka masuk dan langsung menuju kamar mandi. Mereka tidak memesan minuman atau apapun. Mereka berada di sana selama sekitar 20 menit dan kemudian bartender mulai mengetuk pintu dan meminta mereka untuk keluar. Ketika mereka tidak keluar, ia kemudian meminta mereka untuk pergi dan Lindsay menjadi agresif.
“Lindsay keluar dan mulai berteriak pada bartender yang berasal dari Afrika Barat. ‘Ini adalah New York. Kamu bukan dari sini,’ katanya. Yang mengejutkan semua orang adalah ketika dia berbicara kepada bartender dengan aksen Afrika yang mengejek dan dia terus bertanya apakan sang bartender dari Ghana. Seperti serangan rasis,” tutur sang sumber.
Baca Juga
Pelanggan lain yang melihat kejadian tersebut meminta Lindsay dan Ali meninggalkan bar. “Mereka tidak pergi dan ‘neraka’ terjadi ketika Lindsay meludahi teman kami. Suasana bar kemudian ‘meletus’ dan semua orang berteriak pada mereka untuk pergi,” kata sumber kedua.
Lindsay dan Ali meninggalkan bar tetapi ketika mereka kembali, pintu sudah dikunci oleh bartender. Mereka mulai memfilmkan orang di dalam. Linday menghantamkan tangannya ke jendela.
“Sekitar setengah jam kemudian, seorang teman Lindsay datang dan mencoba melawan bartender. Dia benar-benar agresif dan mengancam bartenter. Orang lain berusaha untuk memfilmkan kejadian itu dan teman Lindsay merampas ponsel itu dan berlari keluar dari bar. Kami mengejar dan menahannya sampai polisi tiba. Gila,” lanjut sumber kedua.
“Saya takut karena saya tidak tahu apa yang akan menjadi hasil akhir. Terutama bila Anda adalah orang kulit hitam di New York dan Lindsay Lohan dan saudarinya benar-benar rasis. Untungnya polisi benar-benar baik dan mereka mengerti. Mereka bertanya apakah saya ingin mengajukan tuntutan dan saya berkata tidak; saya hanya ingin mereka pergi,” ungkap sang bartender.