Preskon Bareng, Pihak Stuart Collin dan Risty Tagor Saling Tuding

Anto Karibo diperbarui 15 Jan 2016, 08:49 WIB

Fimela.com, Jakarta Ibunda Risty Tagor, Tjut Mutia merasa selama ini pemberitaan yang beredar dari pihak Stuart Collin tak seperti kenyataan. Ia pun meminta agar media mewawancara pihaknya dan Stuart Collin dalam waktu bersamaan. Agak kaget awalnya, namun pengacara Stuart pun akhirnya melayani.

"Gak ada maksud apa-apa. Biar beritanya sama-sama, karena selama ini kan diam-diam aja yang di sana. Makanya sekarang mau diamprokin biar beritanya sama," kata Ina Rachman, pengacara Risty Tagor di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (14/1).

 

"Kami mau supaya pemberitaan ini imbang, makanya tante Mutia minta supaya bicaranya kedua belah pihak ada. Biar gak bingung dan simpang siur. Simpel aja ya tujuannya," imbuh sang pengacara.

Alhasil, dalam beberapa hal kedua belah pihak terlihat tarik ulur dengan argumennya masing-masing. Seperti ketika membahas masalah nafkah yang diberikan oleh Stuart Collin kepada Risty Tagor.

"Klien kami pernah datang ke rumah Risty dalam rangka memberikan sedekah sedikit ya. Tapi ditolak karena nilainya dianggap terlalu kecil," kata Felix Ericson, pengacara Stuart Collin. "Bukan ditolak, Stu transfer. Jadi Stu pernah kirim uang 3 juta, Risty gak mau terima karena untuk jadi pembenaran," ujar Mutia.

Ina Rahman menambahkan, Stuart mengirim uang tersebut setelah gugatan masuk pengadilan. "Sebelum ada gugatan dia nggak pernah kirim. Risty pikir kenapa baru sekarang. Perempuan merasa diabaikan, setelah ada proses cerai baru kirim. Istilahnya bukan sedekah," tutur Ina.

Pengacara Stu tak mau kalah. Ia beralasan bahwa Stuart tetap merasa bertanggung jawab untuk memberikan nafkah, berapapun nominalnya sesuai kemampuan. Lalu keadaan menjadi sulit karena pihak Risty Tagor terkesan menutup komunikasi. "Bukan seperti itu lah ya, klien kami tetap tanggung jawab. Stuart Collin itu gak ingin tinggalkan rumah, dari saksi keinginan Stu sendiri ingin menenangkan diri, sehingga memutuskan untuk meninggalkan rumah, tapi komunikasi agak sulit," tandas Felix.