Mengintip Tempat Belajar Kevin Aprilio, SBR Gafatar

Karla Farhana diperbarui 13 Jan 2016, 12:49 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejak pergi bersama ayahnya, Sanggar Yamin, pada November 2015 lalu, Ahmad Kevin Aprilio belum juga ditemukan. Kecemasan bertambah ketika ibu Kevin, OliviaSandra Yunita menemukan sebuah surat mencurigakan. Dalam surat itu, tertulis nama lengkap Kevin dan ditujukan kepada Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Yogyakarta.

Pada kalimat terakhir, surat tersebut menyatakan Kevin dan ayahnya bergabung dalam Gafatar dan mengikuti eksodus. Meskipun pada surat tersebut tercantum nama Kevin, kepada sebuah media online nasional, Olivia yakin tulisan tangan tersebut bukan tulisan Kevin. 

Sebelum menghilang, Kevin memang bersekolah di Sekolah Berbasis Rumah (SBR) Gafatar. Karena tidak ada kabar tentang Kevin dan ayahnya, pihak keluarga lantas mendatangi sekolah tersebut di Jalan Nanas, Ngadisoka Purwomartani, Kalasan Sleman. Tapi, alangkah terkejutnya keluarga Kevin ketika menemukan bangunan tersebut sudah berubah fungsi menjadi gudang alat pertanian. 

Dilansir dari media nasional, sejak kelas 3 SMP Kevin memang bersekolah di SBR Gafatar di Maguwoharjo, Depok, Sleman. Setelah itu, Kevin pindah ke daerah Tajem, Sleman. "Mulai SMP kelas tiga mulai pindah ke daerah Tajem, Sleman. Setelah hilang saya mencari ke sana sebanyak tiga kali, sudah jadi gudang alat pertanian," ungkapnya kepada media tersebut. 

Bangunan sekolah Kevin kini kosong dan tidak terawat. Dilansir dari media nasional, banyak sampah di sekitar bangunan tersebut. Bahkan juga banyak ditemukan botol-botol bekas. Kepada media tersebut, seorang warga yang tinggal tepat di depan gedung sekolah Kevin juga merasa heran dengan aktivitas anak-anak di sekolah tersebut. 

Dia mengatakan, SBR Gafatar memberikan les gratis. Kadang pula ada kegiatan senam di sekolah tersebut. Tapi, menurutnya, murid-murid yang menuntut ilmu di sana sedikit tidak wajar. Mereka datang dan pulang tanpa 'jajan' di warung-warung sekitar. 

What's On Fimela