Fimela.com, Jakarta Sudah lebih dari sebulan Ahmad Kevin Aprilio, pelajar SMA asal Mlati Sleman, Yogyakarta tidak diketahui rimbanya. Setelah pamit pergi bersama ayah kandungnya, Sanggar Yamin, jejak mereka berdua hilang tak dapat dilacak. Sementara ponsel Kevin tak bisa dihubungi, ponsel ayahnya malah tidak aktif.
Baca Juga
Ibu Kevin, Olivia Sandra Yunita dan sang nenek, Maria Resubun tentu bersedih dan merindukan sosok anak dan cucunya. Pada awalnya, berbagai spekulasi tumpang tindih dalam benak mereka. Di mana Kevin dan ayahnya berada? Hingga Olivia kahirnya yakin, Kevin dan ayahnya pergi untuk bergabung bersama sebuah organisasi yang terlarang, Gerakan Fajar Nusantara atau Gafatar.
Kepada salah satu media online nasional, Olivia mengaku menemukan sebuah surat yang ditujukan kepada Bunda Tika, Gafatar Yogyakarta. Isi surat itu, kata media tersebut, menyatakan Kevin dan ayahnya mengikuti Gafatar. Namun, ibunya tidak.
"Intinya ya itu, bergabung dengan Gafatar bersama ayahnya. Ada lagi surat bertuliskan 'Tentukan arahmu kerena waktu terus mengejarmu'," tambahnya kepada media online tersebut. Meskipun pada surat itu terdapat nama Kevin, namun dia yakit tulisan tangan tersebut bukan tulisan anaknya.
Meskipun Maria mengaku tak curiga saat Kevin pergi dengan ayahnya, dia sempat melihat perubahan pada diri cucunya ini. Kepada media nasional lain dia bercerita, Kevin mulai berhenti beribadah sejak dia menuntut ilmu di home schooling Gafatar. Jika diingatkan neneknya untuk salat, Kevin menjawab itu hal yang tidak wajib.
"Padahal dulunya sangat taat dan rajin salat ke masjid. Puasa juga sudah tidak lagi dilakukan. Yang biasanya main dengan teman di tetangga, tidak dilakukan lagi oleh Kevin. Dia lebih sering ikut kegiatan bersama ayahnya," kata Maria, kepada media tersebut.
Begitu pun dengan ayah Kevin yang dulu taat beribadah. Bahkan, media nasional tersbeut menulis, orangtua Sanggar di Bima, Nusa Tenggara Barat merupakan tokoh agama. Sejak menjadi pengurus Gafatar, Sanggar pun juga berubah dan tak lagi taat beribadah.