Pra-Rekonstruksi: Wayan Mirna Salihin Curiga dengan Aroma Kopi

Gadis Abdul diperbarui 12 Jan 2016, 09:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Kecurigaan soal tidak wajarnya kematian Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi Vietnam di sebuah kafe di Jakarta Pusat sepertinya sudah mulai menemukan titik terang. Pra-rekonstruksi yang digelar Polda Metro Jaya pada Senin (11/1/2016) mendapatkan sejumlah bukti-bukti baru.

Pra-rekonstruksi yang dihadiri dua orang teman Mirna yang juga menjadi saksi kunci tewasnya Mirna, yakni Jessica Kusuma Wongso atau Sisca dan Hani mendapati bahwa Mirna sebenarnya telah mencium sesuatu yang aneh didalam kopi yang dipesankan oleh rekannya, Sisca.

Oh my God, it's awful (mengerikan). It's so bad," ujar Mirna usai menyeruput kopi Vietnam yang tersaji di mejanya, di Kafe Olivier, West Mall Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta Pusat. Ya, kopi Vietnam tersebut memang sudah tersaji diatas meja sebelum Mirna datang, orang yang memesankan kopi tersebut adalah Sisca.

Dari pra-rekonstruksi tersebut juga diketahui bahwa tak lama setelah meminum kopi Mirna seperti gelisah, kemudian ia pun mulai kejang dan mulutnya berbusa. Akhirnya wanita yang baru menikah pada 2015 lalu itupun tak sadarkan diri. Mirna yang masih mengalami kejang akhirnya dibawa ke klinik yang ada di dalam mall.

Kecurigaan juga sempat menghinggapi pemilik kafe yang akhirnya mengamankan sisa kopi yang telah di minum oleh Mirna, bahkan sang pemilik kafe juga sempat mencicipi kopi Vietnam yang telah diminum Mirna. “Habis minum setetes, 30 menit kemudian dia (pemilik kafe) mual dan muntah-muntah,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti seperti dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (12/1/2016).

Kematian Mirna yang tak wajar kini masih menjadi sebuah tanda tanya besar, namun berkat adanya hasil autopsi yang mendapati bahwa di tubuh Mirna terdapat zat sianida polisipun bisa mendapatkan bukti-bukti penyebab kematian wanita cantik berusia 27 tahun tersebut. Wayan Mirna Salihin kini telah damai di peristirahatan terakhirnya di TPU Gunung Gadung, Bogor, Jawa Barat.