Fimela.com, Jakarta Mengawali karir sebagai figuran dalam program lawak Ngelaba, nama Budi Anduk kian dikenal luas lewat aktingnya di sitkom Tawa Sutra dan menjadikannya komedian papan atas. Bahkan pemilik nama lahir Budi Prihatin ini membintangi dua film layar lebar, Tiren: Mati Kemaren dan Tulalit.
Namun siapa yang meyangka jika sejak lama Budi merasa jenuh menjalani profesinya di dunia hiburan tanah air. Hal itu diungkap oleh kakak Budi, Jaeni Sukandar. Daripada tampil di depan kamera, kata Jaeni, almarhum adiknya lebih suka berada di balik layar.
"Mungkin dia pernah ngobrol sama teman media, dia enggak suka sama profesinya. Dia lebih suka di belakang layar, menulis lagu, nulis skrip. Dia cerita ke saya. Adik saya enggak gila popularitas. Bahkan kalau bisa dia mau stop saja," ungkap Jaeni di rumah duka, kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Senin (11/1/2016).
Jaeni tak menampik bahwa semasa hidup, almarhum suka begadang. Namun di balik kebiasaannya itu, Budi tidak pernah minum alkohol atau menghisap lintingan perusak paru-paru. Meskipun merokok, itupun hanya di waktu-waktu tertentu. "Dia itu suka begadang. Enggak suka minum, merokok cuma untuk gaya. Jadi bukan perokok. Paling kalau dia lagi ada masalah mau bikin ide," jelas Jaeni.
Baca Juga
Satu yang pasti, lanjut Jaeni, almarhum merupakan sosok yang humoris. Di saat penyakit menggerogoti kondisinya, Budi masih tetap ceria. Jaeni pun merasakan sendiri saat menjenguk Budi di rumah sakit. "Kondisinya yang ngedrop dia masih bisa bercanda. Saya datang pas hari Sabtu sudah ngeledek saya saja," tandasnya
Kini Budi Anduk telah pergi untuk selama-lamanya. Budi meninggal dunia di rumah sakit Dharmais, Jakarta Barat pukul 14.15 WIB lantaran penyakit kanker paru paru yang diidapnya. Usai disalatkan di masjid dekat kediamannya, Budi dimakamkan di TPU Kemang, Jaticempaka, Bekasi, dekat pusara ibunya.