Fimela.com, Jakarta Nia Dinata melirik film musikal karya sutradara legendaris H. Usmar Ismail berjudul Tiga Dara yang diproduksi tahun 1956. Film tersebut mengangkat kisah perjodohan yang dialami oleh tiga kakak beradik Nunung, Nana, dan Neni, yang saat itu diperankan oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak.
Namun, dalam film yang terinspirasi dari H. Usmar Ismail itu, Nia Dinata membawa Tiga Dara kepada problematika wanita modern. Menurut Nia, ada perbedaan bagaimana wanita di tahun 2016 ini dibandingkan dengan kehidupan wanita puluhan tahun silam.
Baca Juga
- Jelang HUT 21 Tahun Indosiar, Afgan Lakukan Fitting Baju
- Misteri 'Lazarus', Pesan Terakhir David Bowie Sebelum Meninggal
- Iko Uwais, Menjaga Rahasia di Star Wars
"Saya terinspirasi waktu kecil sering nonton film aslinya. Tapi kan sekarang dibikin kondisi tahun 2016 dan perempuan banyak perubahannya," ujar Nia Dinata di The 101 Hotel Jakarta Sedayu, Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (11/1).
Nia memang mengaku takjub akan kepiawaian dan sensitifitas H. Usmar Ismail dalam mengangkat tema wanita. "Benar-benar terinspirasi dari kesensitifan Usmar Ismail untuk mengangkat tentang perempuan, padahal dia laki-laki," tutur Nia.
Urusan jodoh memang begitu sensitif, terutama bagi wanita yang sudah beranjak dewasa. Pertanyaan kapan akan melepas masa lajang kerap terjadi. "Film ini bercerita tentang tiga kakak beradik yang tentu di jaman sekarang ini karena urusan mencari jodoh kalau kita umur 25 ke atas ditanyain kapan kawin sama keluarga," kata cucu Pahlawan Nasional, Otto Iskandardinata itu.
Syuting rencananya akan dilakukan akhir Februari mendatang. Sedangkan sisi cerita sudah diselesaikan oleh tim produksi. Dalam film ini, mencari jodoh dijadikan momok bagi wanita-wanita yang berusia di atas 25 tahun. "Mencari jodoh menjadi momok di film ini - apakah penting untuk memilih calon suami? Script sudah selesai sama co script writer Lucky Kuswandi. Dia tahu how to make them self happy," ujar Nia Dinata.