“Dari kecil orang tua saya mengajarkan ‘Nanti taruh rumput di dalam sepatu’, ‘Taruh kaos kaki di belakang pintu’. Kemudian besok paginya, di dalam sepatu itu ada kado Natal dari Santa Claus” itu lah kenangan Sandra Dewi. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Kebiasaan itu ia lakukan sampai SMP. Ia baru tahu dibohongi setelah saudara sepupunya memberi tahu. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Saat pertama kali mendapat honor iklan dan sinetron, Sandra Dewi merayakan Natalnya di Vatikan. Masalah bahasa menjadi kendala. Dan saat Misa, ia tidak mengetahui apa yang dibicarakan. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Misa kan penting banget buat aku, kalau aku ga ngerti bahasanya, gimana aku paham. Waktu di Vatikan tu aku benar-benar yang ga ngerti, bahasa apa ini? Jadi mendingan Natal di Jakarta aja, lebih tahu" lanjutnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Saat Chrismas, Sandra Dewi biasanya selalu di Bangka. Tapi setelah merantau dan punya penghasilan setiap tahun membawa keluarga untuk jalan-jalan ke luar negeri. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Tapi tahun ini ke Jepang, karena ada ponakan aku pertama kalinya kita bawa jalan-jalan. Kan biasanya aku tuh selalu 15 anggota keluarga tu dibawa, setiap akhir tahun. Karena bawa baby juga kita ga bisa lama." ujar Sandra Dewi. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Sandra Dewi beberapa kali putus cinta. Ini lantaran perbedaan keyakinan. Sandra Dewi sadar bahwa Indonesia susah untuk mengurus pernikahan beda agama. Pacarnya sekarang seagama dan sudah berjalan dua tahun. Biasanya kan sebulan. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Sebelum menikah, Sandra Dewi juga melakukan kompromi dulu dengan calonnya. Mengenai rumah selera dan lain sebagainya. Yang tidak ketinggalan saat menikah nanti, Sandra Dewi minta satu ruangan khusus buat koleksi-koleksinya. (Deki Prayoga/Bintang.com)