Fimela.com, Jakarta Selenggarakan acara kampanye di Rock Hill, South Carolina pada Jumat (8/1) lalu, Donald Trump kembali menarik perhatian publik. Bukan semata-mata karena materi pidato yang disampaikan, melainkan terkait tindakan pengusiran terhadap perempuan muslim di acara kampanye kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik tersebut.
Adalah Rose Hamid, seorang perempuan muslim yang datang ke acara kampenye Trump dengan mengenakan hijab dan kaus bertuliskan 'Salam, I come in peace'. Independet memuat, perempuan berusia 56 tahun itu hadir dengan maksud mengubah opini pendukung Trump terkait umat Muslim.
Baca Juga
Bukan tanpa alasan, laki-laki berusia 69 tahun yang sempat disandingkan dengan sosok Hitler itu memang beberapa kali mengeluarkan statement kontroversial terkait Muslim, termasuk larangan memasuki wilayah Amerika Serikat apabila ia terpilih menjadi presiden.
"Saya percaya, apabila seseorang sudah saling mengenal satu sama lain, maka rasa takut pun akan terkikis. Sehingga, rasa benci di dunia ini lambat laut akan hilang sama sekali," ujar Hamid kepada CNN. Lebih lanjut Daily Mail memuat, perempuan Muslim yang lahir di Amerika Serikat ini mengungkapkan, ia ingin menunjukkan bahwa muslim tak memenakutkan yang dipersepsikan banyak orang.
Sebagaimana dilaporkan The Guardian, Hamid menempatkan diri tepat di belakang Trump. Ketika laki-laki kelahiran 14 Juni 1946 itu mulai berbicara soal imigran Suriah yang dilarang masuk ke Amerika Serikat dan memberitahu bahwa kebanyakan meraka (pengungsi Suriah) sudah terkait dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Hamid secara diam-diam berdiri dari kursinya.
Seketika, polisi tiba-tiba memintanya untuk meninggalkan tempat di mana acara kampanye Donald Trump berlangsung. Dilaporkan Daily Mail, teriakan "keluar!" dari seorang laki-laki, disusul dengan pernyataan "kau membawa bom, kau membawa bom" dari seorang perempuan menyertai langkah Hamid kala berjalan keluar.