Film 90-an: Kejayaan Bella Saphira di Sinetron Indonesia

Henry Hens diperbarui 06 Jan 2016, 19:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Nama Bella Saphira seakan menjadi jaminan bagi kesuksesan suatu produk atau sinetron yang dibintanginya di akhir dekade 90-an. Dengan wajah cantik dan pembawaannya yang anggun membawa namanya masuk dalam jajaran selebritis papan atas di masa itu.

Meski berdarah Batak, Bella dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah, 6 Agustus 1973 dari pasangan Dr Ir Anggara Simanjuntak, MBA dan Elfrida Victoria Simatupang. Sejak remaja, Bella tak ingin menyia-nyiakan masa remajanya, ia terus menggali potensi yang ada pada dirinya dengan mengikuti berbagai kontes.

Baca Juga

Salah satunya ajang pemilihan Gadis Sampul di tahun 1988. Dalam ajang tersebut nama Bella keluar sebagai salah satu finalis.
Sukses sebagai foto model, Bella pun mulai merambah bidang lain, yakni dunia tarik suara dengan mengikuti kontes menyanyi bertajuk Voice of Asia di tahun 1991.

Setelah kontes itu, Bella mantap menjalani karirnya di dunia modelling sambil terus menjalani kuliahnya di Universitas Trisakti. Di tahun 1995 Bella berhasil merampungkan studinya dan meraih gelar Sarjana Ekonomi. Setahun kemudian, wajahnya mulai muncul di layar kaca lewat sinetron pertama yang dibintanginya, Rumah Beton.

Sinetron keduanya, Norma, diperolehnya dari Ronggur Sihombing, sutradara muda putra almarhum Wahyu Sihombing. Akting Bella di sinetron tersebut mengantarnya masuk nominasi pemeran utama wanita dalam Festival Sinetron Indonesia 1996. Kemudian berturut-turut mulai tahun 1997 Bella main di sinetron Melangkah di Atas Awan, tahun 1999 di sinetron Dia Antara Dua Pilihan. 

 

Di tahun 1996, anak ke 3 dari 4 bersaudara itu juga merilis album perdananya yang diberi judul Nostalgia SMA. Sayangnya album tersebut kurang sukses di pasaran. Di sisi lain, kiprahnya sebagai pesinetron terus beranjak naik.  Pemilik nama lengkap Bella Saphira Veronica Simanjuntak itu terpilih menjadi bintang iklan sebuah produk sabun mandi terkemuka.

Karirnya pun makin melambung. Sinetronnya yang berjudul Dewi Fortuna di tahun 2000 banyak digemari masyarakat. Sinetron itu juga dibintangi oleh Jeremy Thomas, Thomas Djorghi, Didi Riyadi, Diah Permatasari, Putri Patricia dan Cut Tari. Atas prestasinya itu nama Bella Saphira pun menjadi langganan penerima penghargaan di berbagai ajang dalam kurun waktu tahun 2000-2001.

Salah satunya terpilih sebagai bintang sinetron paling populer pilihan penonton versi Panasonic Award di tahun 2000. Wanita yang pernah dekat dengan mendian Adjie Massaid ini sampai pernah dijuluki Ratu Sinetron Indonesia. Tawaran untuk menjadi model iklan makin berdatangan. Sinetron yang terakhir kali dibintanginya di tahun 2002 berjudul Wah Cantiknya II. Setelah itu Bella Saphira sempat vakum dari dunia hiburan selama beberapa tahun.

Pada 2007, nama Bella kembali menghiasi pemberitaan di televisi. Namun bukan dengan karya terbarunya melainkan keberhasilannya memenangkan perkara atas perusahaan yang pernah mengontraknya sebagai bintang iklan sabun mandi ternama. Setelah kasus tersebut, banyak pihak berpendapat pamor keartisan Bella kian pudar.

Namun hal itu ditepis Bella dengan kemunculannya di tahun 2008 dalam film layar lebar pertamanya yang berjudul Love. Di tahun 2010, Bella kembali membintangi sebuah film bertajuk Arisan Brondong. Setelah lama tak terdengar kabarnya, Bella Saphira dikabarkan menjadi mualaf. Tak lama kemudian, ia menikah dengan Mayjen TNI Agus Surya Bakti pada Agustus 2013.

Usai menikah, Bella menegaskan akan fokus pada rumah tangganya dan belum ada rencana untuk kembali berkiprah di dunia entertainment. Meski sudah tidak eksis lagi, nama Bella Saphira masih tetap dikenang sebagai salah seorang artis Indonesia yang berjaya di layar kaca di era 90-an.