Moammar Emka: Dalam Prostitusi Artis Beragam Cara Tawarkan Diri

Edy Suherli diperbarui 06 Jan 2016, 23:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Media adalah etalase bagi seorang artis. Melalui media-lah --apakah media cetak, elektronik dan media sosial-- sesorang artis mengabarkan kiprahnya kepada publik. Ternyata tak hanya untuk urusan yang positif, untuk urusan menawarkan jasa kenikmatan sesaat pun dilakukan melalui media. Dan menurut Moammar Emka, pengamat gaya hidup dan dunia hiburan, cara menawarkannya ada yang dengan gaya hardcore dan ada pula dengan gaya softcore. Begitu istilah yang dibuat oleh  Emka.

“Untuk yang hardcore biasanya seorang artis menyuguhkan foto-foto seksi bahkan nyaris telanjang di media. Tak sembarangan seorang artis memasang foto dirinya di media sosial miliknya. Semuanya melalui berbagai pertimbangan. Termasuk saat foto dirinya yang terbuka dan nyaris bugil itu punya misi tertentu,” katanya kepada Bintang.com yang
menghubunginya pada Rabu (6/1/2016).

Dan, lanjut Emka yang belum lama ini meluncurkan buku berjudul I Do, biasanya artis yang menawarkan dirinya dengan model hardcore ini nilainya tak terlalu mahal. “Artis yang menawarkan dirinya dengan model hardcore biasanya tarifnya tidak terlalu mahal,” kata Emka tanpa merinci berapa tarif mahal yang dimaksud.

Namun, katanya berbeda dengan artis yang menawarkan dirinya dengan cara softcore. “Media baik media cetak maupun elektronik serta media sosial amasih jadi pilihan untuk menyampaikan pesan kepada calon pengguna jasa. Biasanya foto-foto yang ditampilkan di media sifatnya seksi dan elegance. Tak ad alagi foto yang nyablak untuk artis yang menjalankan prostitusi model ini. Semua indah namun tetap menonjolkan sisi seksi dari artis yang bersangkutan,” urainya.

Sekarang semuanya tergantung pada para calon pengguna jasa prostitusi artis. Yang berkantong tebal mungkin akan memilih artis yang juga  berkelas. Tentu ada rupa ada juga harga. “Kalau mau yang murah yang konsekwensinya yang biasa. Namun untuk yang berkelas harus mengeluarkan kocek lebih tebal dong. Masak mau barang bagus dengan harga murah, hehehe,” tandas Emka dengan nanda bercanda