Fimela.com, Jakarta Jarum jam menunjuk di angka 16.00 WIB, tapi Aliando Syarief belum juga keluar dari ruangan. Sang manajer, Dilla, meminta untuk bersabar. Aliando masih rekaman untuk sebuah program radio.
***
Meski tak lagi syuting sinetron, kesibukan Aliando belum juga berkurang. Aktivitas cowok yang akrab disapa Ali itu tetap padat. Ia harus menghadiri acara demi acara yang sudah dijadwalkan.
“Banyak tawaran untuk main sinetron dan layar lebar, tapi Ali enggak ambil. Kondisi Ali masih belum memadai banget. Untuk sementara Ali ingin istirahat dari dunia film dan sinetron,” kata Ali kepada Bintang.com di Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Ali juga belum bisa memastikan hingga kapan ia akan kembali aktif bermain sinetron dan film. Bagi Ali, tingkat kelelahan akan sangat mempengaruhi kinerja syuting. Ia khawatir jadi temperamental jika menjaga kondisi tubuhnya.
Baca Juga
”Mungkin Ali akan membuat kajian yang berbeda. Jika sebelumnya dengan sinetron, kali ini dengan musik. Tahun lalu mereka dapat menyaksikan saya dari episode ke episode secara gratis. Kalau tahun 2016 Ali akan memberi karya dengan musik,” papar pemeran Digo dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala.
Seperti apa Aliando menilai perjalanan kariernya selama 2015 dan apa saja resolusi yang akan ia lakukan pada 2016 ini? Berikut petikan wawancara Komarudin dan fotografer Deki Prayoga dari Bintang.com dengan Aliando Syarief.
Perjalanan Karier Selama 2015
Beragam penghargaan diraih Aliando Syarief sepanjang 2015. Beberapa di antaranya; Selebriti Paling Memikat dalam ajang Infotainment Awards 2015, Pendatang Baru Paling Ngetop dalam SCTV Music Awards 2015.
Bisa diceritakan tentang perjalanan karier kamu sepanjang 2015?
Alhamdulillah perjalanan karier Ali berjalan lancar. Mungkin yang terjadi hanya pada tingkat fisik aja. Dari gemuk ke kurus dari kurus ke gemuk. Empat tahap dalam setahun.
Bisa dijelaskan?
Dari awal Februari 2015 saya sempat gemuk, terus saya diet. Itu karena di-complain orang gendut banget. Akhirnya, dari gemuk ke kurus. Saat saya kurus, ternyata banyak juga yang complain. Tolong badan digemukin. Terus saya gemukin lagi. Tapi ini nggak dicomplain lagi, tapi justru Tuhan yang complain. Langsung sakit. Kurusnya natural.
Banyak penghargaan yang kamu raih selama 2015, apakah itu bukti kesuksesan?
Ya, saya melihatnya stabil aja. Bagus, tapi nggak jelek. Stabil aja. Bagi saya itu pencapaian. Karena untuk menjaganya susah.
Setahun belakangan ini nama kamu sangat terkenal. Komentar kamu?
Ya, saya senang banget. Memiliki karya, meski sekarang sudah nggak ada lagi. Saya sudah selesai jadi vampire. Sekarang sudah nggak jadi vampire lagi.
Ada nggak ucapan terima kasih?
Saya berterima kasih banget dengan SCTV dan AS Production yang telah membangun suatu karya bareng-bareng, bisa memperoleh keuntungan masing-masing.
Para penggemar kamu menantikan penampilanmu di layar kaca. Komentar kamu?
Mungkin saya akan membuat kajian yang berbeda. Jika sebelumnya dengan sinetron, kali ini dengan musik. Tahun lalu mereka bisa menyaksikan saya dari episode ke episode secara gratis. Kalau sekarang akan memberi karya dengan musik.
Apakah kamu sudah membayangkan saat mencapai kesuksesan banyak haters?
Itu pasti. Pasti banyak hater dan orang yang nggak suka, banyak kesalahan-kesalahan yang kita lakukan karena tingkat kecapekan yang sudah parah banget. Saat GGS (Ganteng-Ganteng Serigala) dulu itu tingkat kesalahanya banyak banget karena capek, sudah pusing. Emosinya juga lebih tinggi. Temperamennya juga lebih tinggi. Karena kondisinya sudah capek semua. Alhamdulillah sekarang sudah bisa menenangkan diri. Sudah kembali normal seperti dulu lagi. Apalagi syuting sinetron yang kita inginkan sesuatu yang bagus. Ya, itu sudah saya pikirkan.
Tahun 2016 apa yang kamu lakukan?
Kita jalan-jalan bareng keluarga. Karena sudah empat tahun lebih nggak jalan-jalan bareng. Lebih banyak kerja. Tapi saya mensyukuri. Kemarin ada tawaran beberapa, saya masa bodoh aja. Yang penting berkumpul bersama keluarga.
Apakah itu sudah bagian rencana kamu, jika sukses terpaksa harus meninggalkan keluarga?
Semua. Ini semua sudah risiko, meninggalkan keluarga. Hal-hal seperti ini sudah saya pertimbangkan. Mama juga sempat main film, jadi sudah tahu kondisi seperti ini. Jadi, ya saya jalani saja. Kembali lagi, Kita kan manusia butuh libur, istirahat, untuk menge-charge lagi agar bisa maksimal lagi.
Bagaimana hubungan kamu dengan fans?
Alhamdulillah, sekarang Ali dekat banget dengan fans. Kalau kondisi Ali sudah fresh. Kalau kemarin-kemarin agak sedikit pusing, cepat capek, jadi komunikaasi dengan fans jadi agak berkurang. Kemarin ketemu, ngobrol, kita ketawa-ketawa. Sesuai dengan yang Ali harapkan sejak dulu.
Apa makna fans bagi kamu?
Simple, tanpa fans saya bukan apa-apa. Kembali lagi saya seperti ini juga karena ada fans dan ada Tuhan.
Ada fans, biasanya juga ada haters. Bagaimana komentar kamu?
Kita semua tentu punya haters. Siapa pun. Baik yang nggak punya nama, maupun mereka yang punya nama. Semua orang punya haters. Ya, dimaklumi aja. Kalau ada haters ya sabar aja.
Pernah nggak kamu menanggapi pernyataan haters?
Ya pernah. Kalau dia bilang jelek, terserahlah. Atau akting lu segini, atau suara lu segini, ya biarlah. Tapi kalau sudah menyangkut persoalan pribadi atau mengumbar pernyataan yang palsu, maka Ali harus klarifikasi.
Bagi kamu haters itu mengganggu?
Nggak mengganggu, cuma Ali menganggapnya sebagai cobaan aja. Hahahaha.
Resolusi 2016
Pada 2016 Aliando Syarief akan fokus dalam dunia musik. Ia juga akan menyelesaikan sekolahnya. Beberapa tahun belakangan Aliando memang sangat sibuk syuting.
Apa resolusi 2016 bagi kamu?
Ya, paling mau menggemukkan badan. Kemarin makan buang air, makan buang air. Terus kapan gemuknya. Mudah-mudahan bisa gemuk di tahun 2016. Begitu pun dengan kariernya. Amin.
Karier dalam akting atau musik?
Apapun itu. Tapi sekarang saya back to basic.
Bisa diceritakan?
Awalnya itu, saya kan pemain drum. Dulu itu saya pernah ikut solo drum di Kidzania. Saya jadi salah satu peserta. Alhamdulillah saya juara di situ. Dari situ ada manajer yang melihat. Saya ditawari untuk main sinetron. Akhirnya mau, ya, udah kemudian saya main sinetron. Simple, kan. Waktu itu saya main solo drum.
Siapa drummer favorit kamu?
Ada, Mike Mangini, Terry Bozzio, Delon Eliz. Kalau di Indonesia ada Gilang Ramadhan.
Bakat seni dari siapa? Dari keluarga. Keluarga Ali suka seni. Nenek dulu itu penyanyi Medan, nenek penyanyi sekaligus pemain sinetron, mama bisa nyanyi dan main FTV, tante penyanyi, om saya main musik.
Jadi, sekarang kamu lebih fokus dalam musik?
Mungkin lebih fokus ke musik dan istirahat dulu. Soal berapa lama, tergantung fit Ali benar-benar siap.
Tawaran main layar lebar?
Ada, tapi sesiapnya saya saja. Layar lebar itu, kan, tentu harus menyajikan sesuatu yang berbeda agar bisa ditonton terus oleh orang. Untuk itu saya harus tampil prima dan fit juga.
Acara dalam waktu dekat?
Saya manggung di Central Park. Saya bersama teman-teman main band. Yang mengiringi musik teman-teman semua. Paling sekarang ini saya bermusik masih nol. Masih dalam tahap proses untuk lebih baik dengan kualitas yang merangkak dari bawah. Yang membuat saya sedih, ada orang Indonesia yang menghina orang Indonesia juga. Mereka lebih mencintai orang luar daripada orang Indonesia sendiri ketika kita ingin maju.
Nasionalismenya kurang ya?
Ya. Kita orang Indonesia ingin memajukan bangsa, tapi dari bangsanya sendiri, ada beberapa, tidak semua, malah menjatuhkan kita agar negara sana lebih maju. Nggak didudukung oleh orang Indonesia sendiri. Sebagai orang Indonesia, pilih-pilih nggak apa-apa, tapi pilihlah orang Indonesia yang benar-benar ingin memajukan bangsa, khususnya khususnya untuk entertain dan kualitas musik yang ada di Indonesia. Yang pasti, kita semua ingin memajukan Indonesia dan memajukan dunia musik Indonesia. Tapi pelan-pelan.
Kehadiran kamu dalam dunia musik akan membawa warna baru?
Mungkin nggak juga. Mungkin dari semangat aja kali ya. Mungkin penyanyi-penyanyi lain pun punya motivasi yang mungkin nggak bisa kita atur. Yang pasti kita ingin tetap maju bareng-bareng.
Selain karier, adakah rencana untuk pendidikan?
Oh ya, mungkin saya akan menyelesaikan sekolah. Bagi saya pendidikan sangat penting.
Oh ya, sebenarnya seperti apa hubungan kamu dengan Prilly Latuconsina?
Mungkin nggak hanya dengan Prilly, tapi juga dengan yang lain. Sama saja. Kita semua hanya sahabat. Benar-benar seperti sahabat. Mungkin karena di GGS saya dan Prilly selalu satu frame dan selalu berpasangan. Jadi, mungkin orang berpikir kita satu pasangan. Selain itu, di entertain itu ada gimmick satu yang membuat kita seperti berpacaran. Jadi, itu yang membuat kita seperti tertempel seperti pasangan. Jadi, kita hanya sebatas sahabatan.